Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Serukan Penguatan Peran KAHMI Sebagai Pilar Moral dan Intelektual Bangsa

19
×

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Serukan Penguatan Peran KAHMI Sebagai Pilar Moral dan Intelektual Bangsa

Sebarkan artikel ini

Makassar, 21 April 2025 — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung, menyerukan pentingnya konsolidasi peran strategis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dalam menjawab tantangan kebangsaan dan keumatan di tengah dinamika nasional dan global yang semakin kompleks. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada kegiatan KAHMI di Makassar, Senin (21/4).

Dalam sambutannya yang bertajuk “Penguatan Peran KAHMI untuk Memajukan Umat dan Bangsa”, Tamsil menekankan bahwa KAHMI bukan sekadar forum nostalgia para alumni HMI, melainkan simpul kekuatan moral-intelektual yang telah terbukti menjadi aktor penting dalam perjalanan republik.

Example 500x700

“KAHMI bukan destinasi akhir, tapi tempat transit para anak ideologis yang telah tumbuh menjadi pemikir, penggerak, dan pemimpin di berbagai spektrum kehidupan,” ujar Tamsil di hadapan para alumni.

Tamsil mengajak seluruh elemen KAHMI untuk memperbarui komitmen kebangsaan melalui peran aktif dalam pembangunan, termasuk dengan menjadi mitra kritis dan konstruktif terhadap pemerintah. Ia menyatakan bahwa KAHMI memiliki posisi strategis sebagai kelas menengah intelektual Muslim yang memiliki legitimasi moral, kapasitas keilmuan, serta jaringan sosial-politik luas.

Merujuk pada visi pembangunan nasional yang dirumuskan dalam Asta Cita—delapan agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto—Tamsil menilai bahwa semangat keadilan distributif yang dikandung dalam Asta Cita selaras dengan doktrin perjuangan HMI: keadilan, keberdayaan, dan pengabdian.

“Asta Cita bukan sekadar kebijakan teknokratis, tetapi kontrak sosial antara negara dan rakyat. Tugas KAHMI adalah mengawal agar kebijakan itu tetap berpijak pada keadilan sosial dan kemaslahatan umat,” imbuhnya.

Dalam pidatonya, Tamsil juga menyinggung kebutuhan mendesak akan hadirnya kepemimpinan kultural dalam dunia Islam. Menurutnya, dunia Islam saat ini mengalami krisis jangkar moral dan kehilangan figur pemersatu umat yang mampu bersuara di tingkat global.

“Kita rindu tokoh seperti Malik bin Nabi, Muhammad Iqbal, atau Buya Hamka. KAHMI memiliki tanggung jawab historis untuk mencetak kembali pemimpin-pemimpin seperti mereka,” katanya.

Ia menyerukan agar KAHMI membangun pusat-pusat kepemimpinan unggulan, menjadi rumah ide yang bukan hanya berdampak secara nasional, tetapi juga global. “Kepemimpinan kultural tidak mengenal masa kadaluarsa. Ia dituntun oleh nurani dan akhlak. Sudah saatnya KAHMI menjadi penyambung lidah umat kepada dunia,” tegasnya.

Menutup pidatonya, Tamsil mengajak seluruh kader dan alumni untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi aktif menciptakan masa depan yang lebih baik. “KAHMI bukan sekadar organisasi alumni. Ia adalah platform kebangsaan dan keumatan yang lahir dari kesadaran sejarah dan misi peradaban,” pungkas Tamsil.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *