Jakarta, 21 Februari 2025 – Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menegaskan bahwa reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan keniscayaan yang tak lagi dapat dihindari. Hal ini ditegaskan menyusul sorotan publik terhadap integritas dan profesionalisme aparat kepolisian belakangan ini.
“Reformasi Polri bukan sekadar keinginan elit, tetapi panggilan sejarah untuk mewujudkan institusi yang benar-benar melayani dan melindungi rakyat dengan penuh integritas dan profesionalisme,” ujar Tamsil Linrung di Jakarta.
Dalam pernyataannya, Tamsil Linrung mengenang interaksinya dengan sosok legendaris, Jenderal Hoegeng, yang dikenal sebagai simbol kejujuran dan keteladanan di kepolisian. Tamsil yang pernah diajak oleh mantan Perdana Menteri Muhammad Natsir bergabung dengan Petisi 50—sebuah gerakan moral yang di antaranya diikuti oleh Hoegeng dan Ali Sadikin—menyatakan bahwa Hoegeng adalah sosok polisi yang memberikan teladan nyata.
“Dari interaksi saya dengan beliau, Hoegeng adalah polisi yang tidak hanya bersih, tapi juga berani dan konsisten dalam prinsip. Ia menjadi inspirasi bahwa di tengah tantangan dan godaan, integritas tetap bisa dijaga,” kenangnya.
Tamsil menambahkan bahwa warisan keteladanan Hoegeng harus menjadi cermin dalam upaya reformasi Polri. Ia menekankan pentingnya reformasi yang menyeluruh, mulai dari perbaikan tata kelola kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, hingga penegakan kode etik yang tegas dan adil.
“Kita butuh Polri yang tidak hanya profesional, tapi juga humanis dan dekat dengan masyarakat. Polri yang mampu memberikan rasa aman, bukan ketakutan. Polri yang bersih dari praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang,” tegasnya.
Menurutnya, upaya reformasi tidak hanya bergantung pada internal institusi, tetapi juga membutuhkan pengawasan publik yang aktif serta dukungan dari seluruh elemen bangsa. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal proses ini agar Polri benar-benar menjadi institusi yang dipercaya masyarakat.
Sebagai penutup, Tamsil Linrung menegaskan bahwa reformasi Polri adalah bagian dari ikhtiar besar untuk memperkuat demokrasi dan mewujudkan keadilan sosial di Indonesia.
“Reformasi Polri adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia yang lebih adil dan beradab. Kita semua bertanggung jawab untuk mewujudkannya,” pungkasnya.