Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaPendidikan

Ribuan Lulusan SMP Terancam Gagal Lanjut SMU Negeri, PCNU Makassar: Pesantren dan Sekolah Berbasis Keagamaan Jadi Solusi

19
×

Ribuan Lulusan SMP Terancam Gagal Lanjut SMU Negeri, PCNU Makassar: Pesantren dan Sekolah Berbasis Keagamaan Jadi Solusi

Sebarkan artikel ini

Makassar, Sulawesi Selatan – Ribuan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menghadapi ancaman serius: gagal melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri. Persaingan memperebutkan kursi terbatas di SMA negeri begitu ketat, jauh melampaui daya tampung yang tersedia. Situasi ini menyoroti permasalahan perencanaan pendidikan dan aksesibilitas pendidikan di kota tersebut.

Data dari Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan menunjukkan total daya tampung SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh provinsi mencapai 126.498 kursi, dengan rincian 80.040 kursi untuk SMA dan 46.908 kursi untuk SMK. Jumlah lulusan SMP tahun ini diperkirakan mencapai 109.440 siswa. Namun, realita di Kota Makassar jauh lebih memprihatinkan.

Example 500x700

SMA negeri di Makassar hanya memiliki daya tampung sebanyak 8.508 kursi. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pendaftar yang mencapai lebih dari 22.000 orang. Artinya, lebih dari 13.500 calon siswa terancam tidak tertampung di sekolah negeri. Situasi ini diperparah dengan terisinya seluruh kursi di empat sekolah unggulan di Makassar, yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17. Jalur pendaftaran untuk sekolah-sekolah unggulan ini telah ditutup.

Menanggapi situasi ini, Prof. H. Musbir Tahir Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Makassar, memberikan beberapa solusi. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan SMA dan SMK negeri di Makassar. Peningkatan jumlah sekolah negeri menjadi solusi jangka panjang yang krusial.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan daya saing sekolah swasta. Sekolah swasta yang berkualitas dan terjangkau menjadi alternatif penting bagi para siswa yang tidak diterima di sekolah negeri. Ia juga menekankan peran sekolah keagamaan atau pesantren sebagai pilihan yang dapat memberikan pendidikan karakter yang lebih baik bagi siswa, ujar Prof. Musbir yang juga akademisi Universitas Hasanuddin ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Sahril Buchori, M.Pd Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Menurutnya krisis ini menjadi momentum perlunya perencanaan pendidikan yang lebih matang dan komprehensif di Kota Makassar. Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan semua lulusan SMP mendapatkan akses pendidikan yang layak. Solusi jangka pendek dan panjang perlu diimplementasikan secara terintegrasi untuk mengatasi kekurangan kursi SMA negeri dan memastikan masa depan pendidikan para siswa di Makassar, ujar Dr. Sahril yang juga alumni Pondok Pesantren MDIA Taqwa Makassar.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *