Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Di sela kunjungan ke Jepang, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Jajaki Kerja Sama bersama HSA Singapura Membangun Kekuatan Regional dengan Negara Berstatus WHO Listed Authority ( WLA)

25
×

Di sela kunjungan ke Jepang, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Jajaki Kerja Sama bersama HSA Singapura Membangun Kekuatan Regional dengan Negara Berstatus WHO Listed Authority ( WLA)

Sebarkan artikel ini

Tokyo, Jepang – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Jepang, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Health Sciences Authority (HSA) Singapura, Adjunct Professor (Dr) Raymond Chua, pada Rabu, 23 April 2025, di Mitsui Garden Ginza Gochome Hotel, Tokyo. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban.

Dalam pertemuan tersebut, Taruna Ikrar menjelaskan bahwa BPOM terus memperluas jaringan dan kerja sama internasional sebagai bagian dari upaya meraih pengakuan sebagai otoritas regulatori obat dan makanan kelas dunia melalui status WHO Listed Authority (WLA).

Example 500x700

WHO Listed Authority (WLA) merupakan pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap lembaga regulator obat dan makanan yang telah terbukti memiliki sistem pengawasan yang andal, transparan, dan sejajar dengan standar global. Status ini memberikan kepercayaan internasional terhadap kualitas sistem regulasi suatu negara dan dapat mempercepat penerimaan produk-produk kesehatan dari negara tersebut di pasar global. Selain itu, negara dengan status WLA juga memiliki peran lebih besar dalam kolaborasi internasional dan harmonisasi regulasi.

Salah satu langkah strategis yang tengah dijajaki BPOM adalah kerja sama dengan HSA Singapura melalui mekanisme joint assessment guna mempercepat akses terhadap obat-obatan inovatif serta berbagi pengalaman dalam proses menuju pengakuan WLA.

“Kami berdiskusi mengenai pengembangan regulasi di berbagai bidang yang tengah berkembang, seperti penerapan Artificial Intelligence dalam layanan dan produk kesehatan, ATMP, precision medicine, genomic medicine, digitalization, phytopharmaceuticals, laboratory streghthening, cyber security, kaw enforcement serta strategi untuk memperluas akses masyarakat terhadap obat-obatan yang terjangkau dan inovatif,” ujar Taruna.

Selain itu, HSA turut membagikan pengalaman mereka terkait asesmen dalam rangka memperoleh status WLA. Kedua pihak sepakat untuk menyusun Nota Kesepahaman (MoU) sebagai landasan kerja sama bilateral antara BPOM dan HSA di masa mendatang.

Sebagai informasi papar taruna , BPOM telah diakui oleh WHO dengan Maturity Level 3 secara keseluruhan sejak tahun 2005. Peningkatan selanjutnya, pada 2018, Empat fungsi telah mendapat penilaian Maturity Level 4 pada fungsi registrasi/marketing authorization, vigilans, laboratorium dan lot release.
Dengan status Maturity Level 4, menandakan sistem regulasi yang sudah sangat matang dan terpercaya di tingkat internasional.
Pada tahun 2024, semua fungsi dari 9 fungsi akan mencapai maturity level 4 dengan implementasinya diakui WHO sehingga berhasil masuk dalam WLA.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *