Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

Kampanye Gasspol TBC di Makassar, Pemprov Sulsel-Kemenko PMK Bergerak Cepat Kejar Target 2030

31
×

Kampanye Gasspol TBC di Makassar, Pemprov Sulsel-Kemenko PMK Bergerak Cepat Kejar Target 2030

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar kampanye Gasspol TBC ‘Gerak akselerasi Sulsel percepat eliminasi Tuberkulosis’ di area Car Free Day (CFD) Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Ahad (9/11/2025).

Kegiatan yang serentak dilakukan di delapan provinsi di mana Sulsel menjadi salah satu, memusatkan kegiatan di kota Makassar melalui kolaborasi lintas sektor yakni Dinas Kesehatan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sulsel, Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB), Kareba Baji, dan Universitas Hasanuddin.

Example 500x700

“Ini tampak sangat meriah dengan ragam aksi dan kegiatan berkat kolaborasi bersama. Kita mulai dengan senam sehat, penandatanganan komitmen bersama, talkshow, lalu edukasi dan hiburan-hiburan. Di sekeliling kita alhamdulillah juga kita siapkan stand-stand pemeriksaan kesehatan gratis, sikirining kesehatan jiwa dan edukasi TBC, hingga pameran dan games seputar TBC. Ini menjadi simbol bahwa kita semua serius dalam upaya eliminasi TBC,” tutur Asisten 1 Pemerintah provinsi Sulsel, Muhammad Ishaq Iskandar.

“Bersamaan hari ini, melalui koordinasi dan persiapan yang baik, juga secara serentak kampanye Gasspol TBC ini juga sedang berlangsung di 16 kabupaten dan kota se-Sulsel,” tambahnya.

Dalam acara yang dipadati ratusan peserta baik undangan maupun masyarakat peserta CFD Unhas, hadir pejabat Kemenko PMK dalam hal ini Staf Ahli Bidang Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan, Aris Darmansyah Edisaputra, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Andi Saguni, Kadis Kesehatan Sulsel Evi Mustikawati Arifin, dan pejabat tingkat provinsi lainnya.

Aris Darmansyah, selaku Staf Ahli Bidang Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan Kemenko PMK mengingatkan bahwa TBC merupakan penyakit yang berisiko tinggi dan melebihi Covid-19. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus berakselerasi mengentaskan dan mengeliminasi penyakit menular yang telah berusia ratusan tahun itu.

“Berdasarkan data dunia kita sudah nomor dua dalam hal kasus temuan. Artinya penemuan kasus di Indonesia semakin meningkat. Rata-rata ada 1.090.000 kasus per tahun,” ujarnya.

Ia pun menejlsakan bahwa pemerintah menargetkan penurunan kasus TBC hingga 50 persen pada tahun 2030, atau dari 387 kasus per 100 ribu penduduk menjadi 65 per 100 ribu penduduk. “Maka Kemenko PMK bersama Kementerian Kesehatan menggencarkan kampanye TOSS TBC: Temukan, Obati, Sampai Sembuh, agar masyarakat paham bahwa TBC bisa disembuhkan,” jelasnya.

Di akhir kegiatan juga dihadirkan talkshow dari dokter spesialis paru tentang informasi pencegahan dan penanganan TBC, dan juga testimoni penyintas TBC sembuh dari Kareba Baji. Selain itum, masyarakat yang hadir dibekali dan diberikan informasi website, hotline dan aplikasi untuk sikrining mandiri serta untuk kemudahan akses layanan TBC.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *