Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

PP- PMKRI Audiensi Bersama Kemenag Terkait Intoleransi di Indonesia

5
×

PP- PMKRI Audiensi Bersama Kemenag Terkait Intoleransi di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jakarta, 22/7/2025 pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP- PMKRI) St Thomas aquinas beraudiensi bersama kementrian agama republik Indonesia terkait masalah intoleransi yang terjadi beberapa wilayah di Indonesia.

Ketua PP-MKRI periode 2024/2026 Susana Florika Marianti Kandaimu turut prihatin dengan masalah intoleransi di Indonesia yang tidak akan pernah habisnya dan selalu terjadi dalam setiap tahun. Saat beradiensi, dia Mengatakan “Kami sebagai anak bangsa, sangat mengharapkan agar bangsa Indonesia rukun dan damai tidak akan ada lagi kasus-kasus intoleransi. Kami menaruh harapan besar kepada bapak menteri dan siap bekerja sama untuk mengatasinya”

Example 500x700

Saat berdialog, Susana Florika Marianti Kandaimu. “meminta atensi dan kehadiran dari Menteri agama repbulik Indonesia agar menghadiri dialog kebangsaan untuk generasi Muda/mahasiswa papua bersama tokoh masyarakat”

Nardi Nandeng, selaku Presidium Hubungan Masyarakat Katolik (PHMK) “memaparkan persoalan intoleransi yang baru-baru terjadi. Mulai dari peristiwa perusakan lokasi retreat Kristen di Sukabumi (27 Juni 2025), kasus pelarangan ibadat yang terjadi di Arcamanik Bandung Jawa Barat, dan yang baru terjadi kasus intoleransi yang terjadi di wilayah kalimantan. Tentunya masih banyak kasus intoleransi lain yang belum terdata dengan baik” ujar Nardi Nandeng.

Lanjut Nardi Nandeng “ kami dari PP- PMKRI menyampaikan beberapa tuntutan kepada bapak menteri pada audiensi ini. Pertama, meninjau kembali SKB 2 Menteri, kami menduga bahwa hal ini akan menjadi pemicu terjadinya konflik intoleransi yang terjadi di masyarakat. Kedua, mempertegas kembali peran pemerintah daerah dalam memelihara kerukunan umat beragama dalam memfasilitasi rumah ibadah. Ketiga, Penindakan tegas terhadap pelaku intoleransi melalui jalur hukum dan pendidikan toleransi yang konkret dan terukur ” tutupnya.

Tanggapan Menteri agama republik Indonesia Nasaruddin Umar saat beraudiensi “kami sangat menghargai kepedulian dari kaum muda seperti PMKRI. Pada prinsipnya semua persoalan intoleransi ini dapat diselesaikan melalui berbagai pendekatan yang baik di masyarakat kita kami sedang berupaya dengan berbagai cara untuk membendungnya.”

Lanjutnya, “ salahsatu program yang dibuat oleh kementrian agama republik Indonesia adalah membuat kurikulum cinta yang harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak bangsa. Misalnya mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Program ini terus pemerintah upayakan agar bisa membendung masalah toleransi kedepanya.

PP- PMKRI berharap program ini akan segera di realisasi kepada masyarakat. Bukan hanya sekedar wacana segera turun lansung untuk mengerjakanya. Agar Indonesia kedepanya tetap menjadi negara damai, sejahtera, dan saling mencintai sesama umat beragama. Jika program dan penuntasan kasus intoleransi tidak diurus maka kami akan terus menyambangi kantor kementrian agama dengan cara berdemonstrasi.

Dalam waktu dekat PP-PMKRI melaksanakan dialog kebangsaan bersama perwakilan bersama tokoh agama dan perwakilan umat dari setiap agama yang ada di Indonesia.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *