Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaNasional

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Serukan Determinasi Iman dan Solidaritas untuk Palestina dalam Khutbah Idul Adha 1446 H

9
×

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Serukan Determinasi Iman dan Solidaritas untuk Palestina dalam Khutbah Idul Adha 1446 H

Sebarkan artikel ini

Jakarta, 6 Juni 2025 — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung, menyampaikan khutbah Idul Adha 1446 H di hadapan ribuan jamaah yang memadati pelataran Pin Arena BSD, Jumat pagi (10 Dzulhijjah 1446 H). Dalam khutbahnya, Tamsil menyerukan pentingnya determinasi iman sebagai fondasi revivalisme Islam dan memperkuat solidaritas umat terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Hari ini kita mengenang kembali perjuangan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail. Mereka adalah simbol keikhlasan, pengorbanan, dan keteguhan iman yang tak lekang oleh zaman. Kita harus meneladani itu dalam menghadapi tantangan umat hari ini, termasuk penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina,” tegas Tamsil.

Example 500x700

Dalam khutbah yang bertajuk “Determinasi Iman: Fondasi Revivalisme Islam”, Tamsil menyampaikan refleksi mendalam tentang sejarah keimanan dari jejak Nabi Ibrahim di Palestina hingga Nabi Muhammad SAW di Makkah. Ia menegaskan bahwa Palestina bukan sekadar wilayah geografis, tetapi warisan spiritual yang sarat amanah dan darah perjuangan.

“Hari ini, rakyat Palestina menapaki jalan Nabi Ibrahim. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menjaga warisan tauhid. Kita harus berdiri bersama mereka, bukan hanya dengan doa, tapi juga aksi nyata—termasuk menolak produk-produk yang mendanai penjajahan,” ujarnya.

Tamsil mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang sejak era Konferensi Asia-Afrika hingga kini, tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Ia juga menyebutkan diplomasi aktif Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai forum internasional sebagai bentuk nyata komitmen tersebut.

Dalam khutbahnya, Tamsil juga menyoroti pertumbuhan Islam sebagai agama yang paling pesat di dunia, termasuk di negara-negara Barat. “Islam bukan hanya berkembang karena angka kelahiran, tetapi karena ia menawarkan keseimbangan antara akal dan hati. Islam adalah jawaban spiritual atas kegelisahan dunia modern,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan Islam merupakan bukti relevansi ajaran tauhid di tengah dunia yang dilanda krisis moral dan spiritual. Revivalisme Islam, kata dia, bukan sekadar nostalgia kejayaan masa lalu, tetapi proyek peradaban yang harus dibangun melalui kerja keras, solidaritas sosial, dan pengorbanan.

Khutbah ditutup dengan ajakan agar momentum Idul Adha dijadikan sebagai titik balik memperkuat komitmen keimanan dan pengabdian kepada umat. “Kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi tentang menabur kebaikan, berbagi, dan memperkuat solidaritas,” ujarnya.

Ia mengajak umat untuk melaksanakan ibadah kurban dengan ikhlas dan menjadikannya sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama, termasuk dengan mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui donasi, doa, dan edukasi publik.

“Agama adalah denyut nadi peradaban. Seperti Ibrahim menyalakan obor tauhid di Palestina dan Makkah, kita dipanggil untuk menghidupkan iman di hati kita, meneladani pengorbanannya, dan memperkuat solidaritas aqidah,” tutup Tamsil.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *