Gowa, Sulawesi Selatan – Kasus dugaan pembunuhan yang menjerat tersangka R di Gowa memasuki babak baru. Pada Minggu, 30 Maret 2025, tim kuasa hukum R, yang terdiri dari 14 advokat dari Koalisi Keadilan untuk Perempuan, mengajukan gugatan praperadilan terhadap Polres Gowa di Pengadilan Negeri Sungguminasa. Gugatan tersebut teregistrasi online dengan nomor PN SGM-67E535EG6927F.
Tersangka R dituduh membunuh suaminya. Namun, tim kuasa hukumnya membantah tuduhan tersebut dan menilai proses hukum yang dijalani kliennya penuh kejanggalan dan melanggar hak asasi manusia. Mereka mempertanyakan keabsahan penangkapan, penahanan, dan alat bukti yang digunakan penyidik.
Salah satu kuasa hukum, Ratna Kahali SH, menyatakan bahwa kasus ini dipaksakan dan tendensius. “Dua alat bukti yang diajukan penyidik tidak mencukupi untuk menetapkan klien kami sebagai tersangka,” tegas Ratna dalam wawancara pada Minggu, 30 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa berdasarkan keterangan Rumah Sakit Muhammadiyah Jalan Aroepala Gowa, penyebab kematian suami R adalah serangan jantung, bukan tindak kekerasan.
Pendapat senada disampaikan Mulyarman D SH, anggota tim kuasa hukum lainnya. Ia menyatakan optimisme timnya dalam memenangkan praperadilan dan berharap keadilan akan ditegakkan. Tim kuasa hukum menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan bukti-bukti yang mereka ajukan.
Kasus ini telah menarik perhatian publik dan berbagai pihak. Sidang praperadilan akan mendengarkan argumen dari kedua belah pihak sebelum akhirnya hakim mengeluarkan putusan. Hasil sidang ini dinantikan masyarakat luas karena akan menentukan arah perkembangan kasus selanjutnya. Publik berharap agar proses hukum berjalan adil dan transparan, serta memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.
