MAKASSAR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar menjalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIKI) Makassar dalam aktivitas kemanusiaan.
Kampus STIKI Makassar beralamat di Borong Raya, membentuk Satgas Donor Darah untuk pertama kalinya dan dilantik langsung oleh Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal MI, Sabtu (25/1/2015) pagi.
Kerjasama pembentukan Satgas Donor Darah dengan pengurus dari mahasiswa salahsatu bentuk komitmen perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat.
Ketua STIKI Makassar, Dr. Ilham Z. Salle, S.E., M.Si menyambut Deng Ical sapaan Syamsu Rizal MI didampingi Sekretaris PMI Makassar, Khudri Arsyad. Deng Ical mengawali ke STIKI Makassar memantau donor darah di ruang aula lantai 2.
Selanjutnya, sebelum melantik Satgas Donor Darah STIKI Makassar, Deng Ical yang juga Anggota DPR RI Komisi 1 Fraksi PKB membawakan kuliah umum.
“Kami bersyukur hari ini melaksanakan donor darah sekaligus mengukuhkan satgas ini sebagai laporan kepada LL Dikti,” ungkapnya.
“Kebanggaan pula karena beliau Dr Syamsu Rizal atau Deng Ical yang biasa saya sapa, hadir. Beliau pernah Wakil Wali Kota Makassar, sekarang Anggota DPR RI, tentu banyak memberikan motivasi kepada kampus kita,” ujarnya.
Sementara Deng Ical mengapresiasi atas kegiatan di STIKI Makassar. Menurutnya kita mesti mengambil peran untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
“Jadilah pahlawan melalui donor. Darah itu adalah obat, kebutuhan manusia. (Darah) sama sekali tidak di produksi publik manapun harus manusia,” pesan Deng Ical.
“Kepedulian dan komitmen ini tidak tergantikan, harus kita semua peduli kesehatan. Kemanpuan kita hari ini menjadi penolong bagi orang lain yang tidak tergantikan oleh mesin,” lanjutnya.
Tugas Satgas Donor Darah
Sekretaris PMI Makassar, Khudri Arsyad menjelaskan Satgas Donor Darah singkatan dari Satuan Tugas Donor Darah.
Ini adalah sebuah tim atau kelompok yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk mengorganisir dan melaksanakan kegiatan donor darah.
Satgas ini bisa terdiri dari berbagai macam anggota, mulai dari petugas kesehatan, relawan, hingga pihak-pihak terkait lainnya seperti Palang Merah Indonesia (PMI).
Tujuan utama dari Satgas Donor Darah adalah:
- Mengumpulkan darah: Mengadakan kegiatan donor darah secara rutin untuk memenuhi kebutuhan darah di fasilitas kesehatan.
- Meningkatkan kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah dan manfaatnya bagi sesama.
- Mempermudah akses: Memudahkan masyarakat untuk menjadi pendonor darah dengan menyediakan lokasi dan jadwal donor yang mudah dijangkau.
Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Satgas Donor Darah:
- Sosialisasi: Melakukan sosialisasi tentang donor darah ke masyarakat melalui berbagai media.
- Screening: Melakukan pemeriksaan kesehatan pendonor sebelum dan sesudah donor darah.
- Pengumpulan darah: Mengumpulkan darah dari pendonor dan mengirimkannya ke bank darah.
- Dokumentasi: Melakukan dokumentasi kegiatan donor darah untuk evaluasi dan pelaporan.
Mengapa Donor Darah Penting?
Darah merupakan komponen penting dalam tubuh manusia. Darah yang didonorkan akan digunakan untuk :
- Pasien operasi: Melengkapi darah yang hilang selama operasi.
- Pasien kecelakaan: Mengganti darah yang hilang akibat kecelakaan.
- Pasien penyakit kronis: Membantu mengatasi kekurangan darah akibat penyakit.
- Ibu hamil: Membantu mengatasi komplikasi kehamilan yang membutuhkan transfusi darah.
Bagaimana Cara Menjadi Pendonor Darah?
Syarat untuk menjadi pendonor darah umumnya adalah:
- Usia: Minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun (syarat usia bisa berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing PMI).
- Berat badan: Memenuhi berat badan minimal yang ditentukan.
- Kesehatan: Dalam kondisi sehat dan tidak sedang mengidap penyakit tertentu.
