Makassar, Sulawesi Selatan – Zubhan Ekafriansyah Daeng Nuntung, seorang penyair dan sastrawan yang namanya tercatat dalam antologi puisi Ininnawa UNHAS, kini melebarkan sayapnya ke dunia perfilman.
Pria kelahiran Ujungpandang, 7 Juni 1971 ini terlibat dalam film horor “Doti: Tumbal Ilmu Hitam,” yang akan tayang di 40 kota besar di Indonesia. Ini merupakan debutnya di layar lebar. Senin 21 Juli 2025.
Zubhan, yang pernah kuliah di Fakultas Sastra Inggris UMI (masuk 1993, non-aktif 2000), juga dikenal sebagai salah satu pendukung berdirinya teater bernuansa seni Islam. Namun, peran dalam “Doti” menjadi pengalaman yang sangat menantang baginya. Ia berperan sebagai seorang dukun, atau Sanro dalam bahasa Makassar, yang merupakan tokoh kunci dalam alur cerita film tersebut.
“Film Doti ini menarik karena mengemas kearifan lokal dalam genre horor,” ujar Zubhan yang tinggal di Jl. Andi Tonro IV No. 23. “Tantangan terbesarnya adalah perannya sebagai ketua sekte aliran sesat yang lebih banyak mengandalkan gerakan ritual daripada dialog.”
Film “Doti,” produksi 786, Ruang Visual, dan Dream Picture, mengangkat kisah tentang “Doti,” sebuah ilmu hitam yang terkenal kejam dan ampuh membunuh tanpa sentuhan, bukan hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga di seluruh Sulawesi dan bahkan di luarnya. Peran Zubhan sebagai tokoh kunci di masa lalu dalam film ini menjadi bagian penting dalam mengungkap misteri di balik “Doti.” Pengalamannya dalam film ini diyakini akan menjadi pengalaman yang berkesan dan signifikan dalam perjalanan karirnya.
