Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garuda AstaCita Nusantara (GAN) memberikan apresiasi tinggi kepada Wakil Ketua DPR RI, Dr. Sufmi Dasco Ahmad, atas perannya dalam menyelesaikan persoalan hukum dan sosial yang menimpa dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Apresiasi ini disampaikan atas komitmen dan keteladanan Dasco dalam mengawal penyelesaian masalah tersebut melalui mediasi yang konstruktif dan penuh empati.
Ketua DPP GAN, Muhammad Burhanuddin, menyatakan bahwa tindakan Dasco menunjukkan perhatian nyata negara terhadap guru, bukan hanya sekadar wacana. “Apa yang dilakukan Bapak Sufmi Dasco Ahmad adalah teladan kepemimpinan moral yang sangat penting bagi bangsa ini. Beliau hadir untuk memastikan dua guru dari Luwu Utara mendapatkan keadilan dan penyelesaian yang bermartabat. Ini wujud empati dan keberpihakan yang patut diapresiasi,” ujarnya.
Burhanuddin menambahkan bahwa tindakan Dasco membuktikan bahwa pejabat negara dapat memainkan peran aktif dalam penyelesaian konflik sosial tanpa menimbulkan polarisasi. Dasco dinilai hadir bukan untuk mencari panggung, tetapi untuk menegakkan prinsip bahwa profesi guru, sebagai pilar utama pendidikan, harus dilindungi dari proses kriminalisasi yang tidak semestinya.
DPP GAN juga menekankan pentingnya mediasi sebagai instrumen efektif dalam mereduksi potensi kriminalisasi terhadap profesi tertentu, termasuk guru. Perhatian khusus yang diberikan oleh pejabat negara seperti Dasco mengirimkan pesan kuat bahwa negara tidak akan tinggal diam ketika warganya, terutama pendidik, tidak mendapatkan perlakuan adil.
“Tindakan Pak Dasco menunjukkan bahwa perhatian negara terhadap guru bukan hanya wacana, tetapi nyata. Ini adalah dukungan moral yang sangat penting, karena guru adalah fondasi peradaban bangsa,” kata Burhanuddin.
DPP GAN berkomitmen untuk menjadikan pendekatan Dasco sebagai model dalam kerja-kerja advokasi mereka ke depan. Sebagai organisasi yang peduli pada pemberdayaan masyarakat dan keadilan sosial, GAN akan terus mendorong budaya mediasi pada berbagai tingkat persoalan, mulai dari konflik komunitas hingga masalah sosial yang lebih besar.
Penyelesaian damai kasus ini dinilai sebagai harapan baru bahwa konflik tidak harus berakhir di meja hijau atau menjadi konsumsi berita sensasional. Ada ruang dialog yang luas, sepanjang ada mediator yang berintegritas dan otoritas yang mampu menempatkan kepentingan manusia sebagai prioritas utama.
Sufmi Dasco Ahmad dinilai telah memberikan contoh konkret tentang bagaimana kekuasaan dapat digunakan secara bermartabat. “Ia menunjukkan bahwa pemimpin publik sejati tidak hanya hadir saat dipuji, tetapi juga ketika masyarakat sedang terluka dan membutuhkan uluran tangan,” tegas Burhanuddin.
Apresiasi DPP GAN ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin lainnya untuk mengikuti jejak Dasco dalam memberikan perhatian dan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya para guru yang merupakan pilar penting dalam pendidikan bangsa. (ams)
