Jakarta, 22 Oktober 2025 – Duta Petani Milenial sekaligus Ketua Pemuda Tani Mandiri, Ichi Indrawan, memberikan apresiasi terhadap kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Kebijakan ini, yang pertama kali terjadi dalam sejarah pemerintahan Indonesia, dianggap Ichi sebagai langkah nyata keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan petani.
Penurunan harga pupuk urea dari Rp 2.250 menjadi Rp 1.800 per kilogram dan pupuk NPK dari Rp 2.300 menjadi Rp 1.840 per kilogram ini, menurut Ichi, akan sangat meringankan beban para petani, khususnya petani milenial yang selama ini kesulitan dalam mengembangkan usaha pertaniannya akibat tingginya biaya input. “Kebijakan ini sangat penting karena memberikan akses yang lebih terjangkau bagi petani untuk memperoleh pupuk berkualitas dan pada gilirannya meningkatkan hasil pertanian mereka,” ujar Ichi.
Ichi juga mengapresiasi langkah Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam memastikan distribusi pupuk dilakukan secara efisien dan tepat sasaran. Menurutnya, pengawasan yang ketat menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan pupuk sampai ke tangan petani yang benar-benar membutuhkan. Ia juga memuji keberhasilan pemerintah dalam menurunkan harga pupuk tanpa menambah anggaran dari APBN, yang menunjukkan bahwa kebijakan ini dijalankan dengan mengedepankan efisiensi anggaran.
Pertama Kali Sepanjang Sejarah
kebijakan ini memberikan angin segar bagi petani Indonesia, mengingat sejarah panjang biaya pupuk yang terus melonjak. Penurunan harga ini juga disambut positif oleh banyak kalangan karena dinilai sebagai langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Sebagai Ketua Pemuda Tani Mandiri, Ichi berharap agar kebijakan ini dapat menjadi langkah awal untuk lebih banyak kebijakan yang mendukung petani muda, seperti peningkatan akses terhadap teknologi pertanian, pelatihan, dan pasar yang lebih luas. “Dukungan terhadap petani harus mencakup semua aspek, mulai dari harga pupuk hingga pengembangan kapasitas mereka dalam bertani secara berkelanjutan,” tambahnya.
Itikad Baik Bantu Petani
menjadi fokus utama dari kebijakan ini. Ichi optimis bahwa dengan langkah-langkah seperti ini, sektor pertanian Indonesia akan semakin maju, terutama dengan melibatkan lebih banyak generasi muda yang siap membawa inovasi dan perubahan di dunia pertanian.
Selain itu, kebijakan penurunan harga pupuk ini juga diharapkan dapat membantu petani di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), yang seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke pupuk berkualitas dengan harga yang wajar. Dengan kebijakan ini, petani di wilayah-wilayah tersebut dapat merasakan manfaat langsung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka dan memperbaiki kualitas hidup mereka.