Makassar, 03 Februari 2025– Jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada, kalangan ulama di Makassar menyerukan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Mereka mengajak seluruh warga untuk tetap tenang, menghindari provokasi, dan menerima hasil putusan MK dengan lapang dada. Imbauan ini disampaikan oleh Dr. H. Abdul Wahid, MA, seorang akademisi dan muballigh di Makassar.
Dr. Wahid menekankan pentingnya persaudaraan di atas perbedaan pilihan politik. “Pilkada adalah proses demokrasi yang sifatnya sementara,” jelasnya. “Namun, persaudaraan antar sesama anak bangsa harus tetap terjaga. Jangan sampai karena perbedaan pilihan politik, persaudaraan kita terputus.”
Untuk menjaga kondusifitas, ulama di Makassar berencana melakukan berbagai upaya. Rencananya akan diadakan ceramah dan diskusi publik untuk menekankan pentingnya menerima hasil putusan MK dengan bijak. Mereka juga akan mengajak tokoh masyarakat dan pemuda untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
Lebih lanjut, Dr. Wahid menambahkan bahwa kemenangan atau kekalahan dalam Pilkada adalah hal yang biasa terjadi dalam sistem demokrasi. Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Siapapun yang terpilih, pada akhirnya rakyatlah yang menang,” tegasnya. “Mari kita jaga Makassar tetap aman dan damai.”
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat juga menyatakan kesiapannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa menunggu putusan MK. Mereka akan meningkatkan patroli dan pengawasan untuk mencegah potensi kericuhan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan segala bentuk informasi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban kepada pihak berwajib.
Semoga putusan MK dapat diterima oleh semua pihak dengan bijak dan tidak memicu konflik. Sikap toleransi dan saling menghormati sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas Kota Makassar pasca-putusan MK.