Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Taruna Ikrar, memberikan motivasi inspiratif kepada generasi muda dalam kunjungannya ke Kantor Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Jakarta.
Dalam sambutannya, Prof. Taruna menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, terutama di era digital yang penuh dengan banjir informasi. “Smartphone kita dijejali berbagai informasi, baik yang membangun maupun hoaks. Di sinilah perlunya generasi muda menjadi pribadi yang tangguh, pekerja keras, kreatif, dan tetap rendah hati,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar generasi muda tidak terjebak menjadi bagian dari apa yang disebutnya sebagai generasi strawberry. “Istilah ini merujuk pada generasi yang tampak indah dan eksotis seperti buah strawberry, tetapi mudah hancur saat menghadapi tekanan,” jelasnya. Istilah ini, menurutnya, pertama kali populer di Thailand.
Lebih lanjut, Prof. Taruna menjelaskan bahwa strawberry generation adalah kelompok anak muda yang kaya akan ide kreatif, namun kerap mudah menyerah dan rentan terhadap tekanan emosional. “Lihat saja media sosial kita, banyak gagasan brilian bermunculan dari anak muda, tetapi juga banyak curhatan yang menggambarkan betapa mudahnya mereka merasa lelah atau sakit hati,” tambahnya.
Sebagai bagian dari solusi, Prof. Taruna mengusung konsep ABG — Akademik, Bisnis, dan Government — sebagai pendekatan strategis dalam membangun generasi muda yang unggul dan berdaya saing. “Konsep ABG ini adalah kerangka kolaboratif yang saya yakini mampu memperkuat ekosistem kepemudaan. Anak muda harus mampu bergerak di ranah akademik untuk penguasaan ilmu, terlibat dalam bisnis untuk kemandirian ekonomi, serta turut serta dalam pemerintahan demi kontribusi kebijakan publik,” tegasnya.
Lebih jauh, Prof. Taruna juga menegaskan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Saat ini di era kepemimpinan saya di BPOM, kami aktif memberikan pendampingan, edukasi, serta kemudahan akses perizinan bagi UMKM, terutama di sektor pangan dan obat tradisional. Tujuannya agar produk-produk lokal bisa naik kelas dan bersaing di pasar nasional maupun internasional,” jelasnya.
Prof. Taruna menutup dengan ajakan agar generasi muda tidak hanya menjadi pengikut tren, tetapi juga menjadi agen perubahan yang tahan uji, berintegritas, dan penuh semangat gotong royong.
