Bekasi, 27 Oktober 2025 –Wakil Ketua DPD RI H. Tamsil Linrung menghadiri sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional Konfederasi Buruh Merdeka Indonesia (KBMI) yang berlangsung di Hotel Ibis Styles Bekasi Jatibening, Senin (27/10). Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh buruh nasional Jumhur Hidayat, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan Menteri Koperasi, perwakilan Menteri Ketenagakerjaan melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, serta unsur konfederasi buruh dari seluruh Indonesia. Dalam pidatonya, Tamsil menegaskan perlunya reformasi produktivitas nasional untuk mengakhiri stagnasi upah yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Tamsil, produktivitas tenaga kerja Indonesia yang mencapai Rp89,3 juta per orang per tahun pada 2024 menunjukkan kemajuan, tetapi belum cukup kuat untuk mendorong kenaikan kesejahteraan buruh. Disparitas antarwilayah dan sektor kerja masih lebar, sementara upah di sektor padat karya tidak banyak bergerak. Ia mengutip laporan Indonesia Economic Prospects 2025 yang menegaskan perlunya transformasi struktural agar tenaga kerja dapat berpindah ke sektor bernilai tambah tinggi.
“Buruh produktif lahir dari sistem kerja yang manusiawi. Produktivitas sejati tidak tumbuh dari ketakutan atau tekanan birokrasi, tetapi dari kepercayaan, rasa aman, dan penghargaan atas kerja keras,” ujar Tamsil. Ia menambahkan, “Kesejahteraan buruh hanya akan lahir bila negara hadir dengan kebijakan yang adil dan berpihak pada pekerja.”
Dalam kesempatan tersebut, Tamsil mengingatkan bahwa stagnasi upah tidak dapat diselesaikan dengan kebijakan upah minimum semata, melainkan melalui reformasi produktivitas nasional yang komprehensif. Negara, dunia usaha, dan serikat buruh perlu bersinergi memperkuat keterampilan kerja, memperluas akses pelatihan, serta menata ulang sistem pengupahan agar selaras dengan pertumbuhan produktivitas riil.
“Tidak ada kemandirian ekonomi tanpa tenaga kerja yang berdaya. Buruh yang terampil akan menjadi kekuatan strategis bangsa menghadapi perubahan,” ujarnya tegas.
Tamsil juga mengaitkan perjuangan buruh dengan arah besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan ekonomi mandiri dan berkeadilan sebagai cita utama pembangunan nasional. Ia menilai, cita itu hanya dapat dicapai jika pekerja ditempatkan sebagai pusat produktivitas nasional, bukan sekadar sebagai penerima upah. Karena itu, Tamsil mendorong pembentukan Pusat Pengembangan Keterampilan Daerah (Labor Skill Center) agar pekerja Indonesia mampu beradaptasi dengan era digital dan ekonomi hijau.
Dalam bagian penutup pidatonya, Tamsil menyampaikan pesan spiritual yang menggugah. Ia menyebut kerja sebagai ibadah sosial dan memperjuangkan keadilan bagi buruh sebagai wujud cinta kepada tanah air.
“Setiap keringat yang jatuh di pabrik, di ladang, di bengkel, adalah bagian dari ibadah sosial. Jika kerja adalah ibadah, maka memperjuangkan keadilan bagi buruh adalah cinta kepada bangsa,” tutup Tamsil.
Rakernas KBMI 2025 berlangsung hangat dan penuh semangat solidaritas. Kehadiran Tamsil Linrung menegaskan posisi DPD RI sebagai mitra strategis pekerja dalam menegakkan martabat buruh, memperkuat produktivitas nasional, dan mengembalikan arah pembangunan pada cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
















