MAROS,- Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung mengajak generasi muda memahami Asta Cita sebagai bentuk pengejawantahan terhadap Empat Pilar Kebangsaan. Menurutnya, Asta Cita merupakan implementasi strategis dari Empat Pilar dalam menjawab tantangan kontemporer.
Hal itu diutarakan saat melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kabupaten Maros, Selasa (13/5). Kegiatan ini diikuti oleh generasi muda dari kalangan pelajar SMP, SMA, hingga mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan.
Dalam pemaparannya, Tamsil menekankan pentingnya memperkuat pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bangsa ini memerlukan pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara ideologis dan memiliki kepedulian sosial. Dari forum seperti ini, kita tanamkan kembali semangat kebangsaan,” ujar Tamsil.
Lebih dari sekadar menyampaikan kembali nilai-nilai dasar kebangsaan, Tamsil juga mendorong generasi muda untuk memahami Asta Cita, sebagai bentuk konkret dari pengejawantahan Empat Pilar dalam pembangunan nasional. Ia menekankan pentingnya Asta Cita sebagai arah operasional dalam merespons tantangan kebangsaan secara nyata.
“Sosialisasi Asta Cita ini penting, agar generasi muda tidak hanya memahami dasar ideologi bangsa, tetapi juga bisa melihat bagaimana nilai-nilai itu diterapkan dalam kebijakan pembangunan nasional,” tuturnya.
“Gagasan ini harus tumbuh dari kesadaran kolektif kita, dan saya ingin mendorong agar Asta Cita menjadi bagian dari pemahaman kebangsaan generasi muda.”
Tamsil juga mengingatkan pentingnya orientasi pendidikan yang diarahkan untuk menjawab persoalan-persoalan aktual masyarakat. Ia menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus ditempuh dengan kesadaran akan tanggung jawab sosial.
“Kita harus menyiapkan diri menghadapi tantangan global. Rumpun ilmu yang sedang ditempuh harus diarahkan untuk menyelesaikan persoalan nyata di tengah masyarakat,” tegasnya.
Menutup paparannya, Tamsil menyampaikan optimisme bahwa dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan implementasi program-program strategis nasional, Indonesia akan mencapai cita-cita keadilan dan kesejahteraan.
Turut hadir sebagai narasumber, Dosen Hukum Tata Negara Universitas Negeri Makassar, Muhtar, S.H., M.H., serta Direktur Pondok Pesantren Al-Fayyadh Maros, Andi Ikhsan Maulana, Lc., M.A., M.E. Keduanya memberikan perspektif tambahan terkait pentingnya kesadaran konstitusional dan nilai-nilai kebangsaan yang berbasis religiusitas.
“Generasi muda hari ini harus memiliki fondasi nilai yang kuat, baik secara keagamaan maupun kebangsaan. Jangan sampai kehilangan arah di tengah derasnya arus perubahan zaman,” kata Andi Ikhsan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan MPR RI untuk menanamkan nilai-nilai dasar kebangsaan kepada generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan bangsa. Sosialisasi Empat Pilar dan Asta Cita diharapkan dapat menjadi bekal strategis bagi pemuda Indonesia dalam mengisi pembangunan nasional dengan semangat persatuan dan tanggung jawab konstitusional.