Makassar, Sulawesi Selatan – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli, belum dapat memastikan pengadaan tumbler atau botol minum bagi para siswa sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ide ini masih dalam tahap usulan dan belum diputuskan karena harus melalui pembahasan di tingkat Pemerintah Kota Makassar dan DPRD Makassar, serta disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
Zulkifli menjelaskan bahwa anggaran tahun 2025 sudah berjalan dan pengadaan tumbler belum masuk dalam perubahan anggaran. Namun, ia menilai program ini berpotensi dimasukkan dalam anggaran perubahan karena sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan program prioritas pemerintah pusat.
“Kalau dari sisi kita, ini merupakan program RPJMN, dan untuk mendukung program prioritas, pengadaan tumbler bisa masuk. Tinggal bagaimana kemampuan APBD, perlu dihitung, dan disetujui melalui pembahasan,” kata Zulkifli.
Ide pengadaan tumbler ini diinisiasi oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang mengamati kebiasaan anak-anak membawa minuman kemasan dari rumah. Ia menilai program ini dapat mengurangi sampah plastik dari gelas kemasan dan menjadi bagian dari upaya untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis.
“Bisa mengurangi sampah plastik juga. Kita bikin standarnya dan menjadi bagian untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis,” ujar Wali Kota Pomanto.
Saat ini, pengadaan tumbler masih dalam tahap perencanaan dan belum ada kepastian kapan akan direalisasikan. Pemkot Makassar akan terus membahas dan mempertimbangkan usulan ini dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah.