Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaPendidikan

PPM Al-Fityan Gowa Bersama Gerakan Teater Masuk Pesantren Sosialisasi Bahaya Bullying Lewat Pertunjukan Seni

63
×

PPM Al-Fityan Gowa Bersama Gerakan Teater Masuk Pesantren Sosialisasi Bahaya Bullying Lewat Pertunjukan Seni

Sebarkan artikel ini

Gowa, – Masalah bullying hingga perundungan akhir-akhir ini telah menjadi isu serius di lembaga pendidikan. Tidak terkecuali Pondok Pesantren yang diharapkan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak dalam mengeyam pendidikan.

Menyikapi hal tersebut, Gerakan Teater Masuk Pesantren berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Modern (PPM) Al-Fityan Gowa untuk menampilkan pertunjukan seni berupa teater bertema “ceritalah” di Aula PPM Al-Fityan Gowa, Selasa, 12 Februari 2025.

Example 500x700

Manajer Produksi Teater Masuk Pesantren Sapri menyampaikan bahwa tujuan pertunjukan seni dalam bentuk teater tersebut adalah untuk mengampanyekan dampak buruk dari perilaku bullying hingga perundungan.

“Berharap dengan pertunjukan seni seperti ini bullying dan perundungan bisa hilang di sekolah-sekolah termasuk di Pesantren,” ujar Sapri.

Sapri juga menyampaikan bahwa pertunjukan teater tersebut diharapkan menjadi media kampanye bahaya bullying di sekolah-sekolah termasuk Pesantren.

“Pertunjukan teater ini sebenarnya juga (diharapkan) bisa menjadi ajang kampanye anti perundungan dan bullying di sekolah khususnya di Pesantren,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sapri berharap pementasan seni itu bisa menyadarkan pelaku sekaligus korban untuk bersama-sama melawan perundungan dan bullying.

“Dengan adanya pertunjukan ini semoga bisa mendapatkan feedback: pelaku bisa sadar bahwa yang dia lakukan selama ini adalah salah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Madrasah PPM Al-Fityan Gowa Fadly Zainal menyampaikan sambutan hangatnya kepada Gerakan Teater Masuk Pesantren yang telah menginisiasi pementasan teater tersebut.

“Kami berterima kasih atas kolaborasi teman-teman Gerakan Teater Masuk Pesantren telah menginisiasi kegiatan ini,” kata Fadly Zainal dalam sambutan seusai pementasan teater berlangsung.

Fadly Zainal turut mengapresiasi kampanye anti bullying dan perundungan tersebut dalam model pementasan teater.

“Pementasan seni semacam ini adalah media kreatif dalam mengampanyekan gerakan anti bullying dan perundungan di sekolah atau di Pesantren,” terangnya.

“Dengan pertunjukan yang kreatif seperti ini pesan bahwa bullying dan perundungan itu berbahaya akan jauh lebih mudah diterima oleh siswa,” lanjutnya.

Sekadar diketahui, Pementasan seni teater yang diinisiasi Gerakan Teater Masuk Pesantren ini dapat terlaksana atas support dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dan Pendidikan (LPDP).

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *