Palopo, 26 Februari 2025 , Sulawesi Selatan – Universitas Mega Buana (UMB) Palopo mengajukan usulan pembukaan program studi (prodi) Kedokteran Gigi jenjang sarjana dan profesi. Usulan tersebut mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kota Palopo yang melihatnya sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di daerah tersebut.
Pada Selasa, 25 Februari 2025, tim evaluasi lapangan dari Kementerian Kesehatan mengunjungi Kampus 2 Universitas Mega Buana Palopo untuk meninjau kesiapan universitas. Pj. Wali Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP., S.H., M.Si, menyambut langsung kedatangan tim tersebut.
Rektor UMB Palopo, Prof. Dr. Hj. Nilawati Uly, S.Si, Apt, M.Kes, CIPA., menjelaskan alasan di balik usulan pembukaan prodi Kedokteran Gigi. Selain melihat kebutuhan masyarakat Palopo akan layanan kesehatan gigi yang memadai, UMB juga mempertimbangkan jarak tempuh yang cukup jauh antara Kota Palopo dan Makassar, kota terdekat yang memiliki fasilitas pendidikan kedokteran gigi yang lengkap. UMB berharap pembukaan prodi ini dapat melengkapi program studi kedokteran yang sudah ada dan berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Pj. Wali Kota Palopo, dalam sambutannya, menyampaikan dukungan penuh terhadap usulan tersebut. Beliau menekankan bahwa Kota Palopo, meskipun kecil dengan sembilan kecamatan dan 48 kelurahan, merupakan salah satu tujuan pendidikan penting setelah Makassar. Oleh karena itu, keberadaan prodi Kedokteran Gigi di Palopo sangat dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga medis yang dapat memenuhi kekurangan tenaga kesehatan gigi di daerah tersebut.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah, SKM., MM, tim evaluasi lapangan, serta jajaran civitas akademika Universitas Mega Buana Palopo. Semua pihak berharap proses evaluasi berjalan lancar dan usulan pembukaan prodi Kedokteran Gigi dapat segera terealisasi. Keberadaan prodi ini diharapkan mampu menjawab tantangan kekurangan tenaga kesehatan gigi dan meningkatkan akses masyarakat Palopo terhadap layanan kesehatan gigi berkualitas.