Oleh : Dr Muthahhir Arif, Lc
Imam Istiqlal Houston, Texas, USA
Perayaan hari kemerdekaan Indonesia dirayakan dengan riang gembira. Saya menyaksikan jauh dari Amerika, Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto memimpin upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara.
Ia tampil penuh kharismatik membacakan teks yang dulu dibaca oleh Presiden Soekarno, 80 tahun lalu. Sebagai petanda Indonesia Merdeka. Bebas dari penjajahan.
Berbagai daerah merayakan hari kemerdekaan. Dari kota sampai ke desa. Rakyat Indonesia bersukacita. Kemerdekaan Indonesia yang ke 80 bukan waktu singkat.
Para pahlawan, mengusir penjajah dengan pengorbanan yang besar. Airmata, harta, tenaga, bahkan nyawa yang jadi taruhannya, demi Indonesia. Bangsa yang kini bertumbung jadi bangsa yang besar.
Kemerdekaan merupakan anugrah dari Allah SWT. Pahlawan bangsa telah mewariskan Indonesia sebagai satu kesatuan. Tempat lahir kita, anak-anak, cucu dan penerus generasi. Amanah yang harus dijaga, persatuan Indonesia dalam keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama.
Dari tanah Amerika, sebagai diaspora Indonesia, mengirim pesan kemerdekaan. Sebagai bentuk rasa syukur, kebanggaan pada Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil makmur dan damai atas berkat dan rahmat Allah SWT.
Semangat Kemerdekaan di Amerika
Sejak bertugas di Amerika, khususnya di kota Houston, Texas. Saya merasakan suasana kemerdekaan dalam membangun Indonesia dari jauh. Pemerintah di sini memberikan jaminan kebebasan dalam beribadah, berpendapat, berkumpul, berjamaah, bahkan diberikan kemudahan mengajarkan Al-Qur’an, Islam, kepada generasi pelanjut (Future generation).
Setiap tahun, perayaan kemerdekaan di Houston dirayakan di kantor KJRI. Diaspora Indonesia berkumpul bersama. Merayakan kemerdekan dengan penuh makna. Menggunakan baju adat yang berbeda dari daerah asalnya sebagai simbol kebanggaan, Bhinneka Tinggal Ika. Setelah pelaksanaan upacara yang khidmat, biasanya -waktunya- menikmati kuliner Nusantara. Sajian yang beragam mengobati rindu masakan tradisional di kampung. Warga yang tidak ikut upacara, biasanya secara khusus merayakan dengan keluarga sendiri di rumah.
Meski demikian, kebebasan yang diberikan seringkali menjadi tantangan yang dihadapi. Utamanya dalam menjaga identitas diri dan generasi, sebagai umat islam dan jati diri bangsa Indonesia. Arus globalisasi yang begitu deras seringkali merubah jati diri anak bangsa. Yang paling dikhawatirkan jika jatuh pada jurang pergaulan bebas, narkoba dan kebodohan.
Semangat kemerdekaan harus hadir meskipun jauh dari Indonesia. Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti kata Rasulullah, sebaik-baik kita adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Berprestasi di sekolah, universitas, olahraga, seni dan budaya, dalam lingkup global. Nilai-nilai inilah yang kemudian mengharumkan nama baik Indonesia di luar negeri.
Istiqlal Houston: Membangun Peradaban Islam di Barat.
Istiqlal merupakan nama sebuah masjid terbesar di Jakarta. Sejarahnya, masjid tersebut didirikan dalam rangka memperingati Indonesia merdeka. Presiden Soekarno menjadikan masjid tersebut sebagai proyek peradaban. Melambangkan persatuan Indonesia. Bahkan terbesar di Asia Tenggara.
Tahun 2015, diaspora Indonesia menginisiasi pembangunan masjid di Kota Houston. Diawali dengan pembelian sebuah rumah ibadah. Kemudian namanya disepakati bersama. Masjid Istiqlal Houston. Mengikut dari nama masjid Republik Indonesia. Melambangkan persaudaraan, persatuan rakyat Indonesia di tanah Amerika.
Masjid itu kini berdiri, eksis. Para inisiator, menggerakan semangat gotong rotong, cinta tanah air, untuk sebuah rumah Allah di bumi barat. Masjid yang dibangun warga Indonesia itu menciptakan perasaan bersama tentang ber-Indonesia.
Sebua Doa
Pada usia ke-80, Indonesia semakin matang sebagai bangsa. Namun, kemerdekaan tidak boleh hanya dikenang, ia harus terus diperjuangkan. Dari Amerika, kami menyampaikan pesan, jagalah persatuan, rawatlah kemerdekaan, dan jadikan iman sebagai fondasi bangsa.
Semoga Masjid Istiqlal Houston menjadi cahaya kecil yang menyambung semangat Indonesia merdeka di tanah rantau. Dan semoga Indonesia tetap berdiri teguh adil, makmur, dan bermartabat seperti cita-cita para pendiri bangsa.
.
.
Sugar Land, Texas, 17 Agustus 2025
