TAKALAR – Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sulawesi Selatan, resmi ditutup, Sabtu (3/5/2025) malam.
Muskerwil DPW PKB Sulsel digelar di Wisata Topejawa, Takalar, dengan diikuti peserta para Anggota DPRD Sulsel, DPRD Kabupaten dan Kota, Ketua, Sekretaris dan Bendahara tingkat DPC PKB se Sulsel.
Dihadiri juga Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, Sekretaris DPW Muhammad Haekal, Bendahara Dahran, serta Anggota DPR RI Komisi I, Syamsu Rizal MI atau Deng Ical.
Diketahui Muskerwil dibuka Bupati Takalar, Firdaus Dg. Manye, pada siang harinya. Sementara saat penutupan tengah malam oleh Wakil Bupati Takalar, Hengky Yasin yang juga kader PKB.
Hengky Yasin bersama Ketua, Sekretaris tingkat DPC PKB se Sulsel mengikuti proses muskerwil hingga akhir dengann pembahasan tata tertib, sidang komisi, pleno dan penutupan. Dengan hasil program penguatan struktur dan kader untuk bersama membela rakyat.
Penguatan kaderisasi hingga seluruh tingkatan, sesuai instruksi DPP. Mulai tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat provinsi), Dewan Pimpinan Cabang (setingkat kabupaten/kota), DPAC (setingkat kecamatan), DPRt (setingkat kelurahan, desa) dan DPARt (setingkat dusun, lingkungan/kawasan pemukiman).
“Sebagai kader PKB, saya juga sebagai Wakil Bupati Kabupaten Takalar tentu merasa sangat berbahagia karena muskermil ini bisa dilaksanakan di Kabupaten Takalar. Sehingga sahabat-sahabat semua bisa lebih mengenal Kabupaten Takalar,” ucap Hengky dalam sambutannya.
Dipilihnya permandian dan hotel wisata Topejawa karena view yang menarik sekaligus mempromosikan kalau Takalar memiliki wisata laut yang indah.
“Di mana laut yang terpampang di belakang kita ini sungguh luar biasa. Yang bisa memberikan kita seguhan atau suasana tersendiri yang insya Allah berkesan bagi kita semua,” lanjutnya.
“Khusus untuk kegiatan musawarah kerja wilayah ini, kita berharap sekali lagi apa yang kita putuskan menjadi satu. Benar, untuk kekuatan kita ke depan untuk menyonsong agenda-agenda politik yang ada di depan mata kita. Khususnya untuk pemilihan legislatif ke depan tahun 2029, pemilihan presiden, bahkan sampai kepada pemilihan kepala daerah nanti,” sambungnya.
Sebelumnya Bupati Takalar menyampaikan syukur karena Muskerwil diselenggarakan di Takalar. Ini hal positif karena akan berdampak pada peningkatan promosi daerah hingga pendapatan asli daerah.
“Terima kasih PKB mengadakan muskerwil di Takalar. Pasti akan banyak kenal dan daerah ini akan mendapat keuntungan,” ucap Dg Manye.
Sementara Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan perhelatan politik akan kembali digelar 5 tahun akan datang. Sehingga saat ini, event politik hampir tidak ada.
“Nanti 5 tahun lagi, tetapi kalau kita terlena dengan keadaan, apa yang PKB capai baik di pusat nasional, provinsi dan kabupaten kota saat ini, itu agak sulit dipertahankan,” ucap Azhar.
PKB saat ini menjadi partai papan atas yang dibuktikan masuk di peringkat 4 nasional, di Sulsel urutan ke 5 dan khusus di tingkat kabupaten dan kota, Takalar teratas karena mampu merebut Ketua DPRD dan Wakil Bupati Takalar.
“PKB tidak andalkan uang, tetapi kaderisasi, idealisme, dan peduli kepada masyarakat. Kalau tidak menstimulan untuk bekerja fokus dan meningkatkan basis suara kita. Bisa-bisa jadi penonton akan datang,” ucap Azhar.
Beberapa daerah kabupaten, sambung Azhar yang pernah meraih maksimal kursi tapi di 2024 malah turun. Ia mencontohkan di Barru awalnya dari nol kursi, lalu meningkat jadi 5, dan turun 2 kursi.
“Misalnya karena konflik tidak dikelola dengan baik, sekarang tinggal 2 (kursi). PKB adalah partai akseptabel, sangat berterima di Sulsel. Dengan basis kader aktivis menjadi modal kuat mengadaptasi. Saya yakini orang fokus bekerja akan dapatkan hasilnya,” lanjutnya.
Azhar menyinggung saat dirinya tidak terpilih di DPRD Sulsel dan Calon Wakil Gubernur bukanlah menjadi akhir untuk tidak berjuang.
“Meskipun tidak terpilih itu dinamika. Sudah selesai, seperti di Jeneponto juga yang tidak terpilih, saatnya move on masih ada masa depan. Itu hal biasa saja karena politik tidak ada abadi,” tegas Azhar.