Jakarta . Di tengah hiruk-pikuk awal tahun baru Islam, ada sejuk yang mengalir dalam senyap. Tanpa sorotan kamera dan tepuk tangan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar didampingi ketua dharma wanita BPOM dr Elfi Taruna Ikrar memulai 1 Muharram 1447 Hijriah dengan langkah sederhana namun penuh makna—berbagi cinta dan perhatian kepada para “pengabdi senyap”.
Sebanyak 233 insan pekerja yang sering tak terlihat namun sangat berjasa bagi kelangsungan lembaga terdiri dari satpam, petugas cleaning service, resepsionis, teknisi , petugas taman , pengelola masjid merupakan pegawai pengabdi senyap menerima santunan dan bingkisan dari Kepala BPOM RI Prof dr Taruna Ikrar . Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh haru dan kekhidmatan di lingkungan masjid as salam Kantor Pusat BPOM RI, Jakarta. (30 Juni 2025)
“Ini pemberian sebuah ungkapan cinta dan syukur di awal tahun Hijriah. Islam mengajarkan bahwa keberkahan seringkali tersembunyi dalam amal-amal yang kecil namun ikhlas,” ujar Prof. Taruna Ikrar dalam sambutannya yang menggetarkan hati.
Dalam keheningan pagi Muharram, doa-doa dipanjatkan bersama untuk keselamatan bangsa, kemajuan lembaga, dan keberkahan hidup seluruh pegawai BPOM—baik yang berada di garis depan, maupun mereka yang bekerja dalam diam menjaga kenyamanan, keamanan, dan kebersihan setiap sudut lembaga BPOM.
Momentum 1 Muharram 1447 Hijriah bukan hanya penanda waktu, tetapi juga panggilan jiwa untuk berhijrah—meninggalkan kesia-siaan menuju kebermanfaatan, dari formalitas menuju keikhlasan.
“BPOM bukan hanya institusi pengawasan, tapi juga rumah bagi nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas,” lanjut Prof. Taruna Ikrar. “Hari ini kita meneladani Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yang dalam setiap langkah hijrahnya selalu mengedepankan kasih sayang, kepedulian, dan keteladanan.”Cinta yang Membumi, Berkah yang Menyentuh Langit ujar taruna.
Para penerima santunan, yang sehari-hari menjalankan tugasnya dengan kesunyian dan ketekunan,menyambut kegiatan ini dengan mata berkaca-kaca. Bagi mereka, perhatian kecil ini adalah cahaya besar yang menghangatkan hati di tengah rutinitas.
“Baru kali ini kami diperhatikan langsung oleh pucuk pimpinan. Kami merasa dihargai sebagai bagian penting dari keluarga besar BPOM,” ucap salah satu petugas kebersihan dengan suara terbata yang tidak mau di sebut identitasnya.
Kegiatan ini menjadi simbol bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil dan niat yang tulus. Di tahun baru Hijriah ini, BPOM RI berkomitmen untuk tidak hanya menjaga mutu obat dan makanan, tetapi juga menjaga hati dan nilai kemanusiaan dalam setiap pengabdiannya.1 Muharram merupakan pintu awal perjalanan panjang menuju keberkahan. Dan di lingkungan BPOM, pintu itu dibuka dengan tangan-tangan yang memberi, hati-hati yang bersyukur, dan jiwa-jiwa yang mengabdi dalam senyap pungkas taruna salah satu ilmuwan dunia yang di miliki indonesia saat ini.