Jakarta, 30 Juli 2025 – Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) periode 2024-2026 dengan tegas menyatakan komitmennya dalam upaya pencegahan dan pemberantasan segala bentuk rasisme di Indonesia. Sebagai organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinekaan, PMKRI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan praktik diskriminasi rasial yang dapat merusak persatuan bangsa.
Indonesia sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan memiliki potensi konflik horizontal yang perlu diwaspadai. Belakangan ini, muncul berbagai insiden yang mengindikasikan adanya sentimen rasial di berbagai daerah yang dapat mengancam harmoni sosial yang telah terbangun selama ini. “Sebagai generasi muda yang terdidik, mahasiswa Katolik Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam mempromosikan toleransi dan menolak segala bentuk rasisme,” ujar Ketua Presidium PP PMKRI, Susana Florika Marianti Kandaimu, dalam keterangannya.
PP PMKRI menegaskan sikap fundamental dalam menghadapi isu rasisme, PMKRI mengutuk keras segala bentuk diskriminasi, ujaran kebencian, dan tindakan rasialis yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika.
PP PMKRI mengajak seluruh komponen bangsa untuk memperkuat implementasi regulasi anti-diskriminasi dan meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya toleransi melalui sistem pendidikan nasional. Mengintegrasikan pendidikan multikultural dalam kurikulum dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Sebagai generasi muda kita perlu menjadi agen perubahan yang mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan universal dan menolak fanatisme kelompok.
“Rasisme adalah ancaman nyata bagi persatuan Indonesia. Namun, dengan komitmen bersama dan tindakan nyata, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan harmonis,” tegas Susan dalam pernyataan ini.
PMKRI meyakini bahwa Indonesia yang beragam justru merupakan kekuatan yang harus dirawat dan dikelola dengan bijaksana. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, cita-cita masyarakat Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera dapat diwujudkan.
