Makassar, 8 April 2025 – Penggunaan telepon seluler secara bebas oleh narapidana di Rutan Makassar dan Lapas Bollangi menimbulkan keprihatinan serius. Brigade Muslim Indonesia (BMI), melalui Ketua mereka Muhammad Zulkifli, ST, MM, telah melayangkan surat terbuka kepada Kakanwil Ditjenpas Sulawesi Selatan, mengungkapkan temuan mereka terkait aktivitas video call (VC) antara narapidana narkoba dengan pihak luar. Bukti visual yang mereka miliki menunjukkan aktivitas ini berlangsung selama lebih dari dua minggu tanpa adanya tindakan efektif dari pihak berwenang.
Dalam surat tersebut, BMI menyoroti potensi kejahatan yang ditimbulkan oleh akses bebas terhadap HP di dalam lembaga pemasyarakatan, termasuk pengendalian peredaran narkoba, prostitusi online, penipuan online, dan judi online. Ironisnya, BMI mengaku mampu memonitor aktivitas para narapidana, sementara petugas di dalam rutan dan lapas tampak kesulitan mengendalikan situasi ini.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan,” ujar Zulkifli dalam suratnya. “Kebebasan penggunaan HP oleh narapidana menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan oknum petugas dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas pengawasan di dalam lembaga pemasyarakatan.”
BMI mendesak Kakanwil Ditjenpas Sulsel untuk mengambil tindakan tegas, antara lain mengganti pimpinan Rutan Makassar dan Lapas Bollangi, melakukan sidak besar-besaran dengan bantuan aparat keamanan lainnya (Polisi, TNI, dan BNN), dan membangun sistem keamanan terintegrasi untuk memantau aktivitas narapidana 24 jam penuh.
“Ketidakbecusan dalam mengawasi narapidana telah merusak upaya penegakan hukum dan menimbulkan citra negatif terhadap lembaga pemasyarakatan,” tegas Zulkifli. “Perubahan signifikan harus dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik dan memastikan efek jera bagi narapidana.”
Pihak Ditjenpas Sulsel hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait surat terbuka tersebut. Namun, kasus ini telah menyoroti kembali pentingnya pengawasan ketat di dalam lembaga pemasyarakatan dan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada. Publik berharap agar pihak berwenang segera bertindak untuk mengatasi masalah ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
















