Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Opini

Makna Maulid dalam Tinjauan Dakwah

6
×

Makna Maulid dalam Tinjauan Dakwah

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dr.KH.Muhammad Ishaq Samad, MA (Ketua MUI Sulsel Membidangi Infokom)

Makassar, – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu tradisi keagamaan yang telah lama hidup di tengah masyarakat Muslim. Maulid bukan sekadar perayaan seremonial kelahiran Rasulullah, tetapi juga menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk memperkuat dakwah dengan menghadirkan kembali nilai-nilai keteladanan Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Example 500x700

Peringatan Maulid sejatinya adalah wahana dakwah yang efektif. Melalui majelis maulid, masyarakat berkumpul, membaca shalawat, mendengarkan sirah Nabi, dan menyerap pesan-pesan moral dari perjalanan hidup Rasulullah. Dari sudut pandang dakwah, Maulid mampu menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang menyentuh hati, sehingga nilai-nilai kebaikan dapat tersampaikan secara lebih luas.

Esensi dakwah dalam Maulid adalah menumbuhkan kembali semangat meneladani akhlak Rasulullah. Dakwah bukan hanya berupa ceramah, tetapi juga keteladanan. Rasulullah SAW digambarkan sebagai pribadi yang penuh kasih sayang, sabar, jujur, amanah, dan peduli terhadap sesama. Melalui peringatan Maulid, umat diingatkan agar akhlak Rasulullah tercermin dalam perilaku individu maupun kehidupan.

Maulid juga berfungsi sebagai ajang dakwah yang menguatkan ukhuwah islamiyah. Berkumpulnya umat dari berbagai latar belakang dalam majelis Maulid menunjukkan bahwa Islam mengajarkan persatuan, kebersamaan, dan solidaritas sosial. Dalam perspektif dakwah, hal ini sangat penting untuk mengokohkan persaudaraan dan mencegah perpecahan di tengah masyarakat.

Dalam konteks Indonesia, Maulid menjadi contoh dakwah kultural yang mampu beradaptasi dengan tradisi lokal tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam. Peringatan Maulid yang sering dipadukan dengan kesenian, budaya, maupun kearifan lokal menunjukkan bahwa dakwah bisa disampaikan dengan cara yang membumi, ramah, dan sesuai dengan konteks masyarakat.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah awal dari perubahan besar dalam sejarah peradaban manusia. Dalam perspektif dakwah, Maulid menjadi momentum menanamkan semangat perubahan menuju perbaikan moral, spiritual, dan sosial. Dakwah melalui Maulid mengajak umat untuk menjadikan Islam sebagai pencerah kehidupan, bukan hanya dalam ritual ibadah, tetapi juga dalam aspek sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan.

Dalam tinjauan dakwah, Maulid bukan hanya peringatan kelahiran Nabi, tetapi juga media transformasi nilai. Ia menghadirkan ruang refleksi untuk menumbuhkan cinta kepada Rasulullah, memperkuat ukhuwah, menghidupkan dakwah kultural, serta menyalakan semangat perubahan. Dengan demikian, Maulid memiliki makna yang sangat strategis sebagai sarana dakwah yang menyatukan, mencerahkan, dan meneguhkan komitmen umat Islam untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan nyata.

Irfan Suba Raya

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *