Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

Mahasiswa Gelar Diskusi Politik ala Gen Z, Bahas Asta Cita dan Peran Pemuda dalam Pembangunan Berkelanjutan

18
×

Mahasiswa Gelar Diskusi Politik ala Gen Z, Bahas Asta Cita dan Peran Pemuda dalam Pembangunan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini

Jakarta Selatan – Perkumpulan Mahasiswa Bersuara sukses menggelar acara “Diskusi Politik ala Gen Z” yang bertajuk “Menyoal Arah Kebijakan Asta Cita & Partisipasi Mahasiswa dalam Pembangunan Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung pada Rabu, 26 November 2025, di Se Kopi, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh sejumlah akademisi, peneliti, aktivis mahasiswa, serta perwakilan organisasi kepemudaan.

Diskusi ini bertujuan untuk membuka ruang dialog bagi generasi muda dalam memahami arah kebijakan nasional, khususnya terkait Asta Cita, serta memperkuat peran mahasiswa dalam proses pembangunan berkelanjutan. Acara ini menjadi wadah bagi para peserta untuk bertukar pikiran, menyampaikan gagasan, dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengawal pembangunan bangsa.

Example 500x700

Ahmad Sarifah, SH, selaku Koordinator Pusat Perkumpulan Mahasiswa Bersuara, membuka acara dengan menekankan pentingnya literasi politik bagi mahasiswa. “Di tengah perubahan kebijakan pemerintah yang dinamis, mahasiswa perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu strategis nasional. Gen Z memiliki peluang besar untuk menjadi motor pengawasan dan kontrol terhadap arah pembangunan nasional,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pemahaman terhadap Asta Cita dan agenda kebijakan pemerintah adalah kunci bagi mahasiswa untuk berpartisipasi secara kritis dan konstruktif.

Sesi pemaparan materi menghadirkan tiga narasumber dari berbagai disiplin ilmu. Prof. Dr. Mufti Makaarim A. dari Marapi Consulting & Advisory membahas kondisi objektif kebijakan Asta Cita serta implikasinya bagi pembangunan nasional. Dalam paparannya, Prof. Mufti menekankan pentingnya pengawalan akademik dan partisipasi publik yang inklusif agar program prioritas pemerintah berjalan tepat sasaran.

Dr. Abdul Jamil Wahab, M.Si., peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengulas peran riset dan inovasi dalam pembangunan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa agenda Asta Cita harus dijalankan berdasarkan data dan kebutuhan masyarakat. “Mahasiswa memiliki ruang luas untuk terlibat dalam riset kebijakan, memberikan masukan berdasarkan fakta dan analisis yang mendalam,” ujarnya.

Gus Azhar Bahfie, S.Pd., M.Pd., Ketua Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMP) DKI Jakarta, menyoroti pentingnya aktivisme mahasiswa serta peran organisasi kepemudaan dalam menjaga semangat nasionalisme di era digital. Ia mengingatkan bahwa partisipasi mahasiswa tidak boleh berhenti pada kritik, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata dan kolaborasi lintas komunitas.

Pada sesi panelis mahasiswa, Salsabila Ismanita, Ketua DEMA Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, menyampaikan pentingnya ruang dialog yang lebih besar bagi mahasiswa untuk menyampaikan pandangan mereka terhadap kebijakan negara. “Kami berharap suara mahasiswa dapat didengar dan dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan,” katanya.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta aktif bertanya dan memberikan tanggapan terhadap materi yang telah disampaikan. Diskusi berlangsung hangat dan konstruktif, mencerminkan semangat generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Dengan terselenggaranya Diskusi Politik ala Gen Z ini, diharapkan kesadaran politik generasi muda semakin meningkat, kemampuan berpikir kritis semakin terasah, dan kontribusi aktif dalam pembangunan bangsa semakin nyata. Acara ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk terus berperan sebagai agen perubahan dan pengawal kebijakan publik.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *