Makassar, 3 Juni 2025 – Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Saidim Alias Witu mahasiswa FKIP melakukan aksi solo di depan gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh pada Senin, 3 Juni 2025.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus dan tuduhan perlindungan terhadap pelaku
Witu tampak memegang spanduk besar bertuliskan “UNISMUH KRISIS PELECEHAN SEKSUAL”. Spanduk tersebut juga memuat isu turunan yang menuduh internal birokrasi kampus melindungi terduga pelaku kekerasan seksual. Dalam orasinya, Witu menyampaikan keprihatinan mendalam atas ketidakadilan yang dialami korban kekerasan seksual di Unismuh.
“Hari ini saya menegaskan, kehadiran saya atas dasar keresahan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh korban, sehingga perlu untuk saya sikapi,” tegas Witu. Ia menekankan pentingnya tindakan cepat dan tepat dari BEM untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
Lebih lanjut, Witu juga melontarkan tantangan kepada BEM dan seluruh jajaran birokrasi Unismuh. “Saya menantang kepada para Ketua lembaga dan jajaran birokrasi untuk segera melakukan konsolidasi besar-besaran karena ini adalah hal yang sangat urgensi,” serunya.
Aksi solo ini menarik perhatian mahasiswa dan civitas akademika Unismuh lainnya. Keberanian Witu dalam menyuarakan isu sensitif ini mendapat apresiasi dari beberapa pihak, namun juga menimbulkan reaksi beragam di kalangan mahasiswa.
Pihak Unismuh hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi solo tersebut.