Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

LASKAR : Terkait Penunjukan RMS di Komisi III Termasuk Manuver Politik yang Berani

3
×

LASKAR : Terkait Penunjukan RMS di Komisi III Termasuk Manuver Politik yang Berani

Sebarkan artikel ini

Makassar – Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulawesi Selatan menilai langkah Partai NasDem menunjuk Rusdi Masse (RMS) menggantikan Syahroni di Komisi III DPR RI sebagai manuver politik yang berani, namun juga penuh ironi.

Ketua Umum LASKAR, Illank Rajab, menyebut keputusan ini justru memperlihatkan bagaimana NasDem tampak tidak belajar dari badai sorotan publik yang terus menghantam partainya.

Example 500x700

“Kalau tidak salah, dalam kasus SYL, nama RMS sempat disebut dalam fakta persidangan terkait dugaan gratifikasi. Belum lagi, publik Sulawesi Selatan pasti masih ingat dengan sorotan keras soal kasus impor hortikultura tahun 2020, yang menyeret dua nama besar politisi NasDem, Ahmad Ali dan Rusdi Masse. Lalu, apa artinya? Seolah-olah NasDem sedang berkata: biar publik gaduh, yang penting kursi tetap di tangan,” sindir Illank Rajab, Kamis 4 September 2025

Illank menegaskan, penunjukan RMS di Komisi III—sebuah komisi yang mengurusi hukum, HAM, dan keamanan—adalah ironi politik yang sulit dicerna akal sehat. “Bukankah seharusnya Komisi III diisi oleh figur yang bersih, punya kredibilitas hukum, dan mampu menegakkan marwah lembaga? Tapi kini justru diisi sosok yang namanya tak lepas dari pusaran sorotan kasus. Ini seperti menugaskan rubah menjaga kandang ayam,” ucapnya tajam.

Menurutnya, publik bisa menilai bahwa NasDem sedang mempertaruhkan kredibilitasnya dengan cara yang paling ekstrem. “Entah ini keberanian, atau sekadar bentuk keputusasaan. Tapi satu hal jelas: NasDem sedang menguji kesabaran publik. Jika partai politik ingin dianggap serius dalam agenda pemberantasan korupsi, seharusnya mereka menjauhkan figur-figur bermasalah dari ruang strategis, bukan malah mempromosikannya,” tegas Illank.

Ia menutup pernyataannya dengan sindiran keras. “Kalau NasDem ingin uji nyali, silakan. Tapi jangan main-main di wilayah hukum, karena publik tidak butuh tontonan drama politik murahan. Publik butuh kepastian bahwa keadilan tidak dikompromikan oleh kalkulasi kursi.”

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *