Penulis Prof dr Taruna Ikrar
Kepala Badan POM RI
Di ufuk timur Indonesia, kala mentari menyibak tirai pagi dan menyapa gugusan pulau-pulau kecil dengan sinar keemasan, ada satu tempat yang tak hanya menawan mata, tetapi juga menenangkan jiwa: Labuan Bajo, surga tersembunyi di tanah Nusa Tenggara Timur.
Di balik keelokan panoramanya, Labuan Bajo adalah simfoni cinta yang mengalun dari Tuhan kepada bumi. Bukit hijau, laut sebening kaca, langit biru yang terbentang luas semuanya seolah berkata: “Inilah firdaus kecil yang dijaga alam dan dititipkan pada bangsa yang bersyukur.”
Namun keindahan ini bukan hanya untuk dinikmati, tapi juga untuk menyembuhkan.
Udara bersih, matahari hangat, dan suasana yang jauh dari kebisingan kota memberi terapi alami bagi kesehatan jiwa dan raga. Banyak wisatawan baik dalam maupun luar negeri menemukan kembali kejernihan pikiran, kestabilan emosi, bahkan kekuatan fisik mereka setelah menyatu dengan alam Labuan Bajo.
Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa lingkungan alam yang asri seperti ini mampu menurunkan kadar kortisol (hormon stres), memperbaiki kualitas tidur, meningkatkan konsentrasi, serta menguatkan sistem imun.Di Labuan Bajo, kita tidak hanya melihat keindahan; mereka merasakan sehat, damai, dan dekat dengan Tuhan.
Tapi Labuan Bajo bukan hanya milik para pelancong tapi juga milik rakyat kecil yang menggantungkan harapannya pada setiap langkah kaki wisatawan yang datang.
Di setiap sudut pelabuhan dan kampung nelayan, UMKM menggeliat dengan semangat baru. Para ibu dan remaja putri menenun kain ikat yang sarat makna budaya, pemuda menjual kopi Flores dan makanan khas daerah, dan para pengrajin lokal menyuguhkan suvenir etnik yang mencerminkan kekayaan tradisi NTT.
Kedatangan wisatawan luar dan dalam negeri membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi rakyat. Hotel-hotel kecil tumbuh,warung-warung ramai,dan anak-anak muda Labuan Bajo mulai kembali percaya: bahwa mereka punya masa depan cerah tanpa harus meninggalkan kampung halaman.
Dalam geliat ini, hadir pula peran penting Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) yang senantiasa menjaga agar produk pangan lokal, herbal, dan kosmetik buatan pelaku UMKM terjamin mutunya, aman dikonsumsi, dan memiliki Nomor Izin Edar (NIE) yang sah.
BPOM bukan sekadar regulator, tapi juga penggerak dan pendamping UMKM, agar bisa naik kelas dan bersaing di pasar nasional bahkan internasional tanpa kehilangan akar budaya dan nilai kearifan lokal.
Di balik semua itu, ada kesadaran yang tumbuh Bahwa Labuan Bajo bukan hanya aset wisata, tapi juga amanah Tuhan yang harus dijaga. Bahwa kesehatan bukan hanya milik rumah sakit, tapi juga titipan dari alam yang suci. Dan bahwa kemajuan ekonomi bukan sekadar angka, tapi denyut kehidupan yang seharusnya adil bagi semua.
dari Labuan Bajo, kita belajar bahwa di balik surga tersembunyi, ada doa yang mengalun, ada budaya yang dijaga, ada kesehatan yang dipulihkan, dan ada rakyat kecil yang bangkit bersama harapan.
Ya Allah, jadikanlah Labuan Bajo bukan hanya tempat indah, tapi juga sumber keberkahan,kesehatan, dan kemakmuran bagi seluruh anak negeri. Aamiin.