Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

KPI Pusat dan DPR RI Tekankan Urgensi Regulasi Pengawasan Konten Digital

26
×

KPI Pusat dan DPR RI Tekankan Urgensi Regulasi Pengawasan Konten Digital

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menggelar dialog partisipasi masyarakat bertema “Menciptakan Tayangan Sehat Bagi Keluarga Indonesia” di Jakarta, Kamis (18/9).

Anggota Komisi I DPR RI, Dr. H. Syamsu Rizal MI, S.Sos., M.Si, menyoroti tantangan besar penyiaran di era digital. Ia menegaskan bahwa saat ini televisi dan radio hanya menyumbang sekitar 11–12% arus informasi, sementara mayoritas (lebih dari 80%) berasal dari media sosial yang tidak memiliki penyaring efektif.

Example 500x700

“Informasi dari media sosial kerap tidak terverifikasi, sehingga berpotensi menimbulkan misinformasi dan malinformasi. Konten negatif seperti kekerasan, narkoba, hingga perilaku menyimpang dapat dengan mudah memengaruhi pola pikir generasi muda,” ujar Syamsu Rizal.

Ia menambahkan, perlu revisi regulasi agar KPI dan lembaga terkait memiliki kewenangan lebih luas untuk menjadi gatekeeper konten digital. “Kita tidak bisa melarang, tetapi perlu menyeimbangkan dengan produksi konten positif yang sesuai kultur Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, dalam sambutannya menegaskan bahwa KPI menjalankan pemantauan siaran televisi dan radio secara ketat. “Kami memiliki tim yang bertugas memantau siaran 24 jam setiap hari. Selain itu, KPI juga menerima laporan masyarakat terkait tayangan yang melanggar aturan,” ungkapnya.

Namun, Ubaidillah mengakui bahwa kewenangan KPI saat ini masih terbatas pada televisi dan radio. “Banyak aduan soal media sosial, tapi kami belum bisa menindak karena belum diatur dalam undang-undang. Harapannya, revisi UU Penyiaran dapat memperluas kewenangan KPI sehingga pengawasan media sosial juga bisa dilakukan,” katanya.

Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi tontonan anak-anak. “Televisi dan radio bisa menjadi penjernih informasi di tengah derasnya arus media sosial. Karena itu, orang tua perlu mendampingi anak-anak menonton dan menjadikan ruang keluarga sebagai tempat edukasi bersama,” tambahnya.

Turut hadir dalam diskusi, Aliyah Komisioner KPI Pusat, Tulus Santoso, Komisioner KPI Pusat, Dra. Hj. Andi Nurhiyari, M.Si – Ketua Umum PP IWSS, Lisa Riana Muallim, S.Sos., MM – Departemen Humas IWSS, Djati Darma – News Talkshow & Look Department Head Liputan 6 SCTV serta Sekjen PP IWSS: Dr. Hj. Andi Sri Awan Asri, M.Pd.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *