MAKASSAR,- Muh Imran PLT Ketua Umum KAMMI Wilayah Sulawesi Selatan, hadir dalam Konsolidasi Anak Muda se-sulsel, dengan beberapa OKP,LSM, dan Lembaga Internal dan Eksternal Kampus Se- Kota Makassar, di Kopitiam, Rabu, 10/12/2025.
Kegiatan tersebut dihadiri satu perwakilan Organisasi di Antaranya KAMMI SULSEL, PMII Cabang Makassar, IMM Cabang Makassar, FMN, Makassar, PP IPMIL, HUMAN FISIP UNHAS, BEM Unismuh, Gusdurian Makassar, DPC GMNI Kota Makassar , IMM FIP UNM, SINTALARAS UNM, PKD MAPALA Sulsel, IMM FKIP Unismuh, PKN Mapala Se-Indonesia.
Muh Imran PLT Ketua Umum PW KAMMI Sulawesi Selatan, dalam agenda Konsolidasi dan Diskusi terlibat aktif dalam menyampaikan isu Lingkungan dan HAM di regional Sulawesi Selatan dan Umumnya Nasional.
“KAMMI dan kami secara personal jelas bahwa secara hati nurani dan perasaan kita bersepakat bahwa isu ini adalah agenda menyelamatkan alam kita khususnya di Sulsel, agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat pada objek-objek aktivitas pertambangan, reklamasi, dan masalah lingkungan lainya,” ucap nya dalam konsolidasi.
ia menegaskan bahwa agenda ini merupakan langkah untuk menjaga gerakan solidaritas kedepan memenangkan isu-isu lingkungan agar tidak berdampak kepada lingkungan dan masyarakat khususnya pada objek pertembangan, reklamasi, dan agenda pencemaran alam lainya.
“kami meyakini bahwa tumbal setelah sumatera di Indonesia ini adalah pulau sulawesi khususnya sulsel yang menjadi titik aktivitas dan atau ekspansi bisnis ekstraktif, seperti tambang emas di Enrekang, Luwu dan berbagai tempat lainya di sulsel,” tegasnya dalam diskusi publik bersama WALHI sulsel, OKP, LSM, Lembaga Internal Kampus dan Organisasi Daerah di Sulsel.
Kegiatan Diskusi Publik yang bertema “Menghentikan Kekerasan HAM dan Ekspansi Bisnis Ekstraktif di Sulawesi Selatan” dengan menghadirkan Narasumber; Muhammad Al Amin Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Achmad Surambo Direktur Eksekutif Sawit Watch, Idham Lahasang Ketua Badan Pengurus PPBHI Sulsel.
Agenda diskusi menegaskan bahwa isu lingkungan harus menjadi isu yang harus kita mulai gerak untuk menahan ekspansi yang akan masuk ke sulsel khsusunya ujar direktur eksekutif WALHI sulsel dalam diskusi.
















