MAKASSAR – Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya atau PB Ipmil Raya menggelar kongres ke-XXI mulai Senin, 07 Juli hingga Kamis, 10 Juli 2025.
Kongres Ipmil Raya ini berlangsung di Hotel Asyra, kota Makassar, Sulawesi Selatan yang diikuti 20 jajaran PB Ipmil Raya yaitu PKPT dan Cabang.
Agenda kongres ini nantinya akan menjadi forum untuk merumuskan dan membahas arah organisasi serta menentukan ketua umum yang baru.
Ketua Umum PB Ipmil Raya Muh Tawakkal Wahir mengungkapkan, tidak terasa kepengurusannya akan selesai.
Selama dua tahun, Tawakkal mengaku banyak menemui tantangan dan pengalaman sejak ditetapkan sebagai Ketua Umum pada 2023 lalu.
“Alhamdulillah sudah berada di penghujung masa jabatan kami, berbagai tantangan kami hadapi selama perjalanan kepengurusan.” ungkap Tawakkal dalam sambutannya di pembukaam kongres Ipmil Raya ke- XXI.
Tawakkal juga menyampaikan jika selama ini kepengurusannya banyak kekurangan baik dalam hal keaktifan pengurus atau pun yang lain.
“Kami akui kepengurusan kami sangat jauh dari kata sempurna tapi tidak membuat kami patah semangat, kami selama ini terus berusaha bekerja dengan baik agar organisasi yang kita cintai bersama ini bisa terus eksis.”
Sementara itu, Asissten 1 Pemerintah Kabupaten Luwu Ahyar mewakili empat daerah dalam sambutannya berharap Ipmil Raya melalui forum kongres menghadirkan gagasan besar yang cemerlang.
“Ipmil Raya ini dikenal sebagai organisasi yang besar, banyak kadernya yang berhasil dari berbagai profesi. Saya juga Alhamdulillah pernah ber-Ipmil tahun 80an.” ujarnya.
“Semoga forum ini bisa menjadi tempat mencurahkan gagasan, ide kreatif untuk kemajuan organisasi dan kaderisasi.” tambahnya.
Ketua Dewan Pembina Ipmil Raya Dr. Abdul Talib Mustafa dalam sambutannya menyampaikan beberapa tantangan kader Ipmil Raya di masa sekarang.
Menurutnya, dengan kemajuan teknologi, informasi begitu cepat sampai ditangan seseorang baik itu positif maupun negatif.
“Ini menjadi tantangan besar Ipmil Raya di masa sekarang dan masa depan, bagaimana kita diuji dengan berbagai perkembangan teknologi dan ini harus dikuasi oleh adik-adik.” katanya.
Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia Timur itu mencontohkan, adanya beberapa profesi yang terancam hilang dengan kemajuan teknologi ini.
“Ada beberapa profesi pekerjaan yang terancam hilang diantaranya tukang cukur, tukang bangunan, petani, hingga bodyguard, karena apa, mereka akan tergerus dengan teknologi.”sebutnya.
“Nah kalau kader-kader Ipmil Raya ke depan tidak mempersiapkan diri maka yah akan tergilas juga. Sehingga saya harap sekarang kader fokus pada keilmuan, selesai kuliah lanjut lagi perdalam lagi ilmunya yang sesuai dengan jurusannya..” tandasnya.
Mengangkat tema “Reaktualisasi Wanua Mappatuo Naewai Alena dalam Mengembalikan Marwah Organisasi, kongres ini diikuti 20 kampus yang terdiri dari PKPT dan Cabang yang tersebar di Indonesia. (*)