Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaEkonomi

Jelang Pemilihan Komisaris Baru Bank Sulselbar:  Pengamat Ekonomi Unhas Sebut Harus Punya Pengalaman di Dunia Perbankan 

27
×

Jelang Pemilihan Komisaris Baru Bank Sulselbar:  Pengamat Ekonomi Unhas Sebut Harus Punya Pengalaman di Dunia Perbankan 

Sebarkan artikel ini

Makassar, 14 Mei 2025 – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulselbar tahun 2025 yang berlangsung hari ini di Hotel Claro, Makassar, dibayangi kontroversi.  Pemilihan direksi dan komisaris baru, yang menyertai pengesahan laporan keuangan,  menimbulkan kekhawatiran publik terkait transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Rencana pergantian hampir setengah dari susunan direksi dan komisaris telah memicu kontroversi.  Sorotan tajam tertuju pada usulan dua calon komisaris yang dinilai kurang berpengalaman di bidang perbankan.  Proses pengusulan yang diduga tidak melalui seleksi terbuka semakin mempertegas kekhawatiran akan pelanggaran prinsip tata kelolah perusahaan dalam hal ini GCG.

Example 500x700

Dr. Anas Iswanto Anwar, pengamat ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar dan regulasi OJK dalam pengangkatan komisaris Bank Sulselbar.  

“Ia menegaskan perlunya proses fit and proper test yang ketat, mengingat pengalaman di bidang perbankan menjadi faktor krusial dalam menjalankan tugas tersebut.  “Kalau tidak punya pengalaman, pasti akan tersandung,” tegas Dr. Anwar.

Sementara itu, sumber dari salah satu  kalangan politikus Sulsel menanggapi adanya isu kurangnya transparansi dalam proses pencalonan.  Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran publik.

Tiga poin penting dalam tata kelolah perusahaan Good Corporate Governance GCG yang dipertanyakan diantaranya

1. Transparansi:  Proses pencalonan yang tertutup dan tidak sesuai AD/ART BPD menimbulkan kecurigaan.  Ketiadaan seleksi terbuka mempertanyakan kriteria dan kompetensi calon komisaris.

2. Konflik Kepentingan:  Potensi konflik kepentingan muncul jika calon komisaris memiliki hubungan keluarga dekat dengan pejabat publik, seperti yang diduga terjadi.  Hal ini berpotensi melanggar aturan OJK tentang batasan hubungan antara pengurus bank dengan pemegang kekuasaan.

3. Intervensi Politik:  Dugaan keterlibatan politikus aktif dalam jajaran komisaris menimbulkan kekhawatiran akan intervensi politik dalam pengelolaan Bank Sulselbar, mengancam integritas dan kredibilitasnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *