Makassar, Sulawesi Selatan – Ishak Hamzah, seorang warga Kota Makassar, baru-baru ini menyampaikan keluhannya terkait dugaan kriminalisasi yang dialaminya. Ia menuding sejumlah oknum aparat kepolisian di sulsel terlibat dalam praktik yang merugikannya.
Menurut Ishak, permasalahan ini bermula dari sengketa tanah yang berujung pada penetapannya sebagai tersangka dan penahanan selama 58 hari. Namun, melalui upaya hukum, ia berhasil memenangkan praperadilan yang membatalkan seluruh proses hukum terhadap dirinya.
“Putusan praperadilan itu membuktikan bahwa proses hukum terhadap saya tidak sah,” ujar Ishak.
Meski demikian, Ishak merasa keadilan belum sepenuhnya ditegakkan. Ia menyoroti dugaan keterlibatan oknum polisi dalam jaringan mafia tanah yang beroperasi di wilayah Makassar. Ia juga mempertanyakan sanksi yang diberikan kepada Aiptu Marzuki, yang dianggapnya terlalu ringan dan tidak sebanding dengan pelanggaran yang dilakukan.
“Saya berharap ada tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Kasus ini menjadi perhatian sejumlah kalangan masyarakat sipil di Makassar. Mereka berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti laporan Ishak dengan serius dan transparan, serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan internal untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
Pihak kepolisian hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Namun, diharapkan ada klarifikasi dan tindakan yang adil untuk menyelesaikan permasalahan ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
