Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

Iqbal Djawad: Jika Saya Ditakdirkan Jadi Rektor, Kita Duduk Bersama Membicarakan Transformasi Fakultas Teknik UNHAS

24
×

Iqbal Djawad: Jika Saya Ditakdirkan Jadi Rektor, Kita Duduk Bersama Membicarakan Transformasi Fakultas Teknik UNHAS

Sebarkan artikel ini

Makassar – Prof. Muhammad Iqbal Djawad, calon Rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk periode 2026–2030, mengungkapkan komitmennya untuk membawa Fakultas Teknik UNHAS melompat jauh ke depan dengan perubahan besar.

Dalam visinya, Fakultas Teknik tidak hanya akan berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam kolaborasi industri, transformasi sosial, dan pengembangan human capital yang siap menghadapi tantangan global.

Example 500x700

“Jika saya ditakdirkan menjadi Rektor, kita akan duduk bersama untuk mendiskusikan transformasi Fakultas Teknik UNHAS yang lebih progresif dan relevan dengan tantangan zaman. Fakultas Teknik harus menjadi penggerak inovasi yang aplikatif, yang memberi dampak nyata bagi masyarakat dan industri,” kata Iqbal Djawad, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan Indonesia di Jepang.

Iqbal Djawad menekankan pentingnya nilai baru yang menginspirasi dalam visi UNHAS, di mana seluruh sivitas akademika bergerak untuk membangun budaya kerja yang kolaboratif, inovatif, dan terbuka, dengan fokus pada hasil yang konkret.

Menurutnya, visi UNHAS harus mampu membangkitkan kinerja bersama yang mendukung pembangunan peradaban manusia baik di tingkat lokal, nasional, regional, maupun internasional.

Transformasi budaya akan dilakukan melalui keteladanan kepemimpinan, konsistensi antara cita-cita dan tindakan nyata, serta pendekatan yang strategis, terstruktur, dan terukur.

Mahasiswa juga diberi ruang untuk mengembangkan kreativitas, membentuk organisasi, dan menjadi agen perubahan dalam pengambilan keputusan strategis, sehingga mereka menjadi bagian integral dari proses transformasi kampus.

Iqbal menegaskan pentingnya menciptakan pemimpin di setiap level universitas, yang tidak hanya fokus pada rutinitas administrasi, tetapi juga proaktif dalam merancang dan melaksanakan perubahan.

Sebagi Country Coordinator Indonesia untuk ASEAN–European Academic University Network (ASEA-UNINET), Iqbal berharap UNHAS bisa membangun inkubator inovasi dan pusat riset terintegrasi, yang menjadi ruang bagi ide-ide baru untuk berkembang cepat, mendorong kolaborasi antara akademik, industri, dan masyarakat.

Program kerja sama UNHAS dengan industri akan diperkuat untuk menjawab permintaan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan dunia industri. Iqbal mengusulkan agar UNHAS berperan sebagai knowledge server dan communiversity yang melayani industri dengan menyediakan pengetahuan dan solusi berbasis riset.

Laboratorium-laboratorium akan diubah menjadi unit inovasi terapan, di mana mahasiswa dan dosen dapat bekerja sama dengan pelaku industri dalam proyek nyata, menciptakan produk dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Iqbal Djawad berkomitmen menjadikan UNHAS sebagai pusat inovasi sosial yang bertanggung jawab terhadap pembangunan lokal, nasional, dan global secara berkelanjutan. Dengan berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), komunitas akademik UNHAS diharapkan menjadi agen perubahan masyarakat maritim kepulauan, menghasilkan solusi nyata melalui riset, teknologi, dan pengabdian masyarakat.

Iqbal juga menekankan pengembangan human capital sebagai fokus utama. Mahasiswa Fakultas Teknik akan didorong untuk terlibat dalam proyek lintas disiplin, belajar berpikir kritis, dan menghasilkan inovasi yang aplikatif.

Kurikulum akan menekankan pengalaman nyata, project-based learning, serta kolaborasi dengan industri dan pemerintah, sehingga lulusan siap menghadapi tantangan global sekaligus menjadi agen perubahan di masyarakat.

Dengan visi ini, Iqbal Djawad berharap Fakultas Teknik UNHAS akan memasuki era baru yang penuh kolaborasi internasional, pengembangan teknologi berkelanjutan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Unhas harus siap menjadi pencipta perubahan dari Timur Indonesia,” papar
Kepala Pusat Kajian The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *