Pangkep, 4 September 2025 – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pangkep, Muhammad Fadly, resmi mengikuti forum Advance Training (LK III) yang digelar HMI Badan Koordinasi Kalimantan Selatan sejak 31 Agustus hingga 07 September 2025. Forum ini menjadi salah satu jenjang tertinggi dalam perkaderan formal HMI yang dirancang untuk membentuk kader unggul, kritis, dan memiliki wawasan kepemimpinan strategis.
Dalam keterangannya, Fadly menegaskan bahwa partisipasi HMI dalam forum seperti ini adalah bentuk komitmen organisasi untuk ikut menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, seratus tahun kemerdekaan Indonesia harus menjadi momentum perwujudan cita kolektif bangsa: menghadirkan Indonesia yang adil, makmur, berdaya saing global, namun tetap berkarakter kebangsaan dan berkeadaban.
“Indonesia Emas bukan sekadar jargon pembangunan. Ia adalah proyek peradaban yang membutuhkan SDM unggul, kritis, dan berintegritas. HMI melalui perkaderan formal seperti LK III meneguhkan perannya untuk memastikan bahwa generasi muda Islam dan bangsa ini siap menjawab tantangan global,” ujar Fadly.
Lebih jauh, ia menyoroti fenomena bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 2030–2040. Kondisi ini bisa menjadi peluang emas bila dikelola dengan peningkatan kualitas pendidikan, keterampilan, dan karakter generasi muda. Namun, tanpa perencanaan yang matang, bonus tersebut bisa berubah menjadi bencana demografi berupa meningkatnya pengangguran, ketimpangan sosial, dan melemahnya daya saing bangsa.
Fadly menegaskan, di sinilah peran HMI menjadi relevan. Sebagai organisasi mahasiswa Islam terbesar dan tertua di Indonesia, HMI telah memiliki nilai dasar perjuangan (NDP) yang menjadi pedoman kader untuk mengintegrasikan keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan. Hal ini membuat HMI selalu hadir sebagai bagian dari civil society yang mampu mengawal pembangunan nasional sekaligus menjaga arah moral bangsa.
“Advance Training bukan hanya forum diskusi intelektual, tapi juga ruang kaderisasi kepemimpinan transformasional. Kami ingin melahirkan kader yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga mampu bertindak strategis untuk membawa perubahan nyata di masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan LK III ini menghadirkan berbagai materi strategis mulai dari geopolitik, ekonomi global, peran civil society, hingga penguatan ideologi kebangsaan. Para peserta dituntut untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu merumuskan gagasan strategis yang dapat diterapkan di level lokal maupun nasional.
Dengan partisipasi Ketua Umum HMI Cabang Pangkep dalam forum ini, diharapkan lahir pemikiran-pemikiran baru dan rekomendasi strategis bagi bangsa. HMI menegaskan kesiapannya untuk terus menjadi garda depan dalam mencetak generasi unggul, berdaya saing global, serta berintegritas moral demi mewujudkan cita Indonesia Emas 2045.