Makassar, Sulawesi Selatan – Sebuah riset yang dilakukan oleh Bidang Penelitian Pengembangan dan Ilmu Pengetahuan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar Timur (HMI Cabang Maktim) menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap Institusi Kepolisian masih tergolong rendah. Riset yang dilakukan pada 07 November hingga 02 Desember 2024 melibatkan 399 responden di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Hasil riset menunjukkan bahwa 56,89% responden menyatakan percaya terhadap Polri, 12,78% menyatakan netral, dan 30,33% menyatakan tidak percaya. Angka ini terbilang rendah dibandingkan dengan hasil riset lembaga survei lainnya yang menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri berada di angka 60-70 persen.
“Kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih terbilang rendah, meskipun ada sebagian yang merasa percaya,” ungkap ketua tim peneliti HMI Cabang Maktim. “Ini tentu menjadi catatan penting bagi pihak kepolisian untuk terus meningkatkan kinerja dan membangun kembali kepercayaan masyarakat.”
Rendahnya tingkat kepercayaan ini diduga terkait dengan sejumlah kasus yang melibatkan oknum polisi yang belakangan ini marak terjadi.
Salah satu kasus yang menjadi fokus riset ini adalah insiden penembakan oleh oknum polisi yang viral di media sosial. Sebanyak 38,35% responden mengetahui berita penembakan tersebut. Mayoritas responden, yaitu 53,59% menyatakan sangat percaya dan percaya atas berita penembakan tersebut, sementara 26,14% menyatakan tidak percaya dan sangat tidak percaya, dan 20,26% memilih netral.
Masyarakat pun menuntut keadilan bagi korban penembakan. Sebanyak 39,87% responden menginginkan pencopotan oknum polisi dari instansi, 30,07% menginginkan ganti rugi bagi korban, dan 11,76% menginginkan pengunduran diri Kapolres/Kapolda terkait.
Hasil riset ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak kepolisian untuk meningkatkan kinerja dan citra mereka di mata masyarakat. Kepolisian diharapkan dapat lebih profesional dan transparan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga mampu membangun kembali kepercayaan masyarakat.