Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Gubernur DKI Sambut Hangat Kepala BPOM RI Prof. Taruna Ikrar

0
×

Gubernur DKI Sambut Hangat Kepala BPOM RI Prof. Taruna Ikrar

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyambut dengan penuh kehangatan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Taruna Ikrar, Senin (28/7/2025) pagi.

Prof Taruna tiba di Balaikota Pemprov DKI Jakarta didampingi beberapa jajarannya sekitar Pukul 11.00 WIB dari Kantor BPOM, Jl. Percetakan Negara.

Example 500x700

Prof Taruna terlebih dahulu disambut pejabat DKI Jakarta, dengan suasana keakraban berbincang santai. Berselang 10 menit kemudian, Mas Pram sapaan Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta tiba dengan senyum merekahnya dan bersalaman.

Prof Taruna dan Gubernur DKI bersalaman dan melakukan ‘cipika-cipiki’ menandai keakraban dan kehangatan keduanya.

Duduk berdampingan, Prof Taruna yang mengenakan batik corak kuning hitam langsung mengangkat kedua telapak tangan dan menyampaikan terima kasih ke Mas Pram.

“Terima kasih Pak Gubernur yang mensuport kami sebagai Kepala Badan POM,” ucap Prof Taruna di ruangan pertemuan ini turut didampingi staf khusus, Dokter Wachyudi Muchsin.

Turut hadir mendampingi Kepala Badan POM RI, Irjen Pol. Dr. Jayadi, S.I.K., M.H. sebagai Sekretaris Utama (Sestama), Irjen Pol. Tubagus Ade Hidayat sebagai Deputi Bidang Penindakan, Kepala Balai Besar POM Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar dan Kabiro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat BPOM, Lynda K. Wardhani.

Prof Taruna menjelaskan peredaran obat obat tertentu (OOT) yang dijual tanpa keahlian dan kewenangan pada sarana distribusi kosmetik ataupun toko kelontong.

Peredaran ini terjadi hampir di semua wilayah Jakarta, dengan kasus tertinggi di Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Penjualan obat tanpa keahlian dan kewenangan pada gerobak obat ataupun tukang kopi keliling. Kasus ini banyak terjadi di wilayah Gadjah Mada dan Pasar Pagi Mangga Dua.

Penjualan Obat Bahan Alam mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) pada depot jamu yang sulit diberantas karena setiap dilakukan pembinaan, mayoritas pemilik tidak kooperatif.

Tindakan pro justitia sulit dituntaskan karena penanggung jawab toko kabur sehingga perkara tidak selesai dan menjadi DPO.

Maraknya peredaran pangan olahan tanpa izin edar yang dijual pada toko-toko makanan India dan Cina.

“Telah dilakukan pembinaan, tetapi terdapat kendala pada produsen ketika mendaftarkan produk tersebut. Produk dari India,” beber Prof. Taruna.

Sementara Gubernur DKI mengapresiasi kinerja Badan POM RI dibawah kepemimpinan Prof Taruna Ikrar yang makin terbuka serta mendukung upaya pengawasan obat dan makanan khususmya di Jakarta.

Perbincangan hangat keduanya berlangsung sekitar 30 menit. Diakhir pertemuan, bertukar cenderamata dan berfoto bersama.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *