MAKASSAR– Forum Komunikasi alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Sulawesi Selatan sudah saatnya melakukan penyegaran. Hal itu dinilai perlu guna menata kembali forum alumni IMM di Sulsel yang telah lebih dari lima tahun tanpa musyawarah formal dan dua tahun terakhir hampir tak lagi ada aktivitas.
Demikian intisari diskusi yang mengemuka dalam kegiatan silaturahim alumni IMM yang diinisiasi Fokal IMM Unismuh, di Hotel Jolin, Makassar, 11 Oktober 2025.
Ketua Fokal IMM Unismuh, Ahmad, manyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan esensi utama sebagai ajang silaturahim antar alumni. Namun, juga diharapkan sebagai wadah untuk menjaring ide dan gagasan tentang masa depan alumni IMM Sulsel, baik secara personal maupun kelembagaan. “Untuk itulah, ada juga dialog,” kata Ahmad.
Dialog menghadirkan dua pematik utama, yakni Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang juga pengurus Fokal IMM Pusat, Pantja Nurwahidin, dan Mantan Ketua DPD IMM Sulsel era milenium, Sulaiman Masnan. Sementara itu Rektor Unismuh Makassar, Abd Rakhim Nanda, tidak sempat hadir, walaupun sebelumnya telah diagendakan juga sebagai pemantik.
Panjta Nurwahidin menjelaskan bahwa musyawarah Fokal IMM Sulsel semestinya memang sudah perlu dilakukan, mengingat bahwa musyawarah fokal ditingkat pusat juga sudah dilakukan pada Juni 2023 di Samarinda. “Bahkan sudah agak terlambat ya, sudah dua tahun pasca musyawarah Nasional, jadi silakan dinisiasi dan dikomuniksikan ke pihak terkait untuk pelaksanaannya,” terangnya.
Sejumlah alumni IMM dari berbagai kampus selain Unismuh Makassar turut hadir dalam kegiatan ini, diantaranya Arham Djauharuddin sebagai alumni IMM Unhas, Ahmad Sidiq selaku alumni IMM UIN Alauddin, hingga alumni IMM UVRI dan alumni dari IMM UM Parepare.
Arham menyampaikan bahwa silaturahim dan penyegaran memang sudah saatnya sebagai kulminasi atas ketiadaan aktivitas Fokal IMM dan berbagai pertanyaan yang membenak di kalangan alumni tentang kepastian Fokal IMM di Sulsel.
