Makassar, Sulawesi Selatan – Ketegangan mewarnai Kota Makassar pada (tanggal kejadian) malam hingga dini hari. Sekitar 150 orang massa dari kelompok B120 yang dipimpin Muhammad Rusdi menggelar demonstrasi di depan Halens Play Mart, sebuah tempat hiburan malam di kawasan Mall Ramayana, menuntut penutupan tempat tersebut. Aksi ini dipicu oleh dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan merusak moral.
Insiden bermula dari konsolidasi tim yang dilakukan pukul 20.30 WITA di kantor Camat Panakkukang. Konsolidasi dihadiri oleh dinas terkait dan Ketua Karang Taruna, Zul. Sekitar pukul 21.00 WITA, tim gabungan yang dipimpin Camat Panakkukang dan didampingi kepolisian dari Unit Tipiter Sat Reskrim Polrestabes Makassar melakukan sidak di Halens Play Mart.
Pukul 23.55 WITA, massa B120 tiba di depan Mall Ramayana dan langsung menggelar aksi unjuk rasa. Mereka membentangkan spanduk yang berisi tuntutan penutupan Halens Play Mart. Situasi semakin memanas hingga memaksa Unit Ranmor Samapta Polrestabes Makassar, dipimpin Kasat Samapta Kompol Joko Pamungkas, dan Kapolsek Panakkukang untuk mengamankan lokasi.
Kepala PTSP kemudian menemui pengunjuk rasa dan menyampaikan hasil sidak. Namun, massa B120 tetap bersikeras dan meminta minuman yang disita selama sidak untuk diamankan di Kantor Satpol PP. Ketegangan berlangsung hingga pukul 02.00 WITA, sebelum akhirnya massa B120 membubarkan diri setelah menggembok pintu masuk Halens Play Mart.
Menariknya, selama aksi berlangsung, banyak warga yang menyaksikan, termasuk sejumlah remaja yang diduga berasal dari komunitas LGBT yang berkumpul di lobi Ramayana dan berusaha masuk untuk menyaksikan pertunjukan DJ. Kehadiran mereka menambah kompleksitas situasi.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait tindak lanjut dari demonstrasi tersebut dan dugaan pelanggaran yang dilakukan Halens Play Mart. Pihak kepolisian dan pemerintah setempat diharapkan segera memberikan keterangan resmi untuk memberikan penjelasan kepada publik.
