Makassar – Suasana penuh harapan menyelimuti deklarasi pencalonan Dr. Marhaen Hardjo, ahli stem cell lulusan Jepang, sebagai calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas). Dengan penuh kerendahan hati dan semangat membara, Dr. Marhaen menyampaikan tekadnya untuk membawa Unhas melangkah lebih jauh: menjadi universitas unggul, mendunia, dan berdampak nyata (senin/18 agustus 2025)
Dalam orasinya di kopi zone boulevard , Dr. Marhaen menegaskan bahwa “Unhas harus hadir sebagai Center of Excellence University, tempat lahirnya inovasi, pemikiran besar, dan solusi nyata bagi bangsa.” Bagi dia, sebuah universitas bukan hanya menara gading, tetapi jantung kehidupan yang memompa ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Visi: Unggul, Mendunia, Berdampak Nyata
Tagline “Unhas Unggul, Mendunia, dan Berdampak Nyata” yang diusung Dr. Marhaen menjadi fondasi arah perjuangannya.
Unggul, artinya Unhas akan terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan standar terbaik.
Mendunia, menegaskan bahwa Unhas harus diakui secara global dan mengambil bagian dalam percaturan ilmu pengetahuan dunia.
Berdampak Nyata, bermakna bahwa setiap lulusan dan penelitian Unhas harus memberi kontribusi langsung bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan dunia.
Komitmen 100 Hari Pertama
Dr. Marhaen juga menegaskan bahwa kepemimpinan bukan sekadar wacana, melainkan keberanian untuk bertindak. Dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, ia berjanji akan merumuskan langkah cepat, efektif, dan visioner untuk memperkuat tata kelola kampus, membangun jejaring internasional, serta membuka ruang kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
“Unhas memiliki potensi besar menjadi universitas rujukan dunia, apalagi dengan kekayaan kearifan lokal dan letaknya yang strategis di timur Indonesia. Tugas kita adalah mengelola potensi itu dengan kepemimpinan visioner dan kolaborasi tanpa batas,” ujar Dr. Marhaen dengan penuh keyakinan.
Harapan Baru dari Timur Indonesia
Sebagai putra bangsa yang menimba ilmu hingga ke negeri sakura, Dr. Marhaen membawa pulang pengalaman dan jaringan globalnya. Ia ingin memastikan bahwa Unhas tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia Timur, tetapi juga menjadi cahaya pengetahuan yang diakui dunia.
Deklarasi ini bukan sekadar pengumuman pencalonan, melainkan sebuah ajakan moral dan intelektual: menjadikan Unhas rumah bagi lahirnya inovasi, generasi unggul, dan solusi nyata untuk masa depan Indonesia.
Dengan langkah ini, Dr. Marhaen Hardjo mengukir harapan: bahwa Unhas bukan hanya universitas, tetapi mercusuar bangsa yang sinarnya mampu menembus cakrawala dunia.
















