Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

BEM FH Unibos Sarankan Polri Tak Perlu Ada Perayaan HUT: “Di Tengah Kasus Hukum dan Pelanggaran HAM Masih Banyak 

52
×

BEM FH Unibos Sarankan Polri Tak Perlu Ada Perayaan HUT: “Di Tengah Kasus Hukum dan Pelanggaran HAM Masih Banyak 

Sebarkan artikel ini

Makassar, 29 Juni 2025 –  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Bosowa (Unibos) Makassar meluncurkan kritik pedas terhadap kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Sulawesi Selatan (Sulsel) menjelang perayaan Hari Bhayangkara ke-79.  

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, BEM FH Unibos menyatakan bahwa perayaan tersebut tidak pantas dilakukan di tengah masih banyaknya kasus hukum yang belum terselesaikan dan dugaan pelanggaran HAM di wilayah tersebut.

Example 500x700

Presiden BEM FH Unibos, Ardy Bangsawan, memimpin konferensi pers tersebut. Ia menyampaikan bahwa alih-alih merayakan, Hari Bhayangkara seharusnya menjadi momentum refleksi bagi Polri untuk mengevaluasi kinerja dan komitmennya dalam menegakkan hukum dan melindungi hak asasi manusia.  “Di atas luka rakyat yang belum terobati, tak pantas ada pesta,” tegas Ardy.

BEM FH Unibos menyorot sejumlah kasus yang menurut mereka menjadi bukti nyata kegagalan penegakan hukum di Sulsel.  Beberapa contoh yang disebutkan antara lain:

• Kasus dugaan korupsi di beberapa instansi pemerintah: BEM FH Unibos menyoroti lambannya proses hukum dalam kasus-kasus korupsi yang merugikan keuangan negara dan masyarakat.  Mereka menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak kepolisian dalam menangani kasus-kasus tersebut.

• Pelanggaran HAM dalam penanganan demonstrasi: BEM FH Unibos mengkritik tindakan represif yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian dalam beberapa aksi demonstrasi di Sulsel.  Mereka mendesak agar kepolisian menghormati hak-hak dasar warga negara dalam berekspresi dan berdemonstrasi.

• Praktik diskriminatif dalam akses keadilan: BEM FH Unibos juga menyoroti adanya dugaan praktik diskriminatif dalam akses keadilan, di mana masyarakat yang lemah dan miskin kesulitan mendapatkan keadilan.  Mereka mendesak agar kepolisian memberikan perlindungan dan akses keadilan yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami melihat banyak kasus yang menggantung, dibiarkan tanpa kejelasan.  Ini menunjukkan bahwa institusi kepolisian di Sulsel masih jauh dari ideal,” lanjut Ardy.  Ia menambahkan bahwa jika tidak ada respons positif dan langkah nyata dari pihak kepolisian dalam waktu dekat, BEM FH Unibos akan melakukan aksi demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi rakyat.

BEM FH Unibos menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal penegakan hukum dan memastikan keadilan ditegakkan.  Mereka berharap Polri dapat meningkatkan profesionalitas, integritas, dan transparansi dalam menjalankan tugasnya.  Pernyataan sikap ini ditutup dengan seruan agar Polri benar-benar menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bukan sebaliknya.  Aksi demonstrasi akan menjadi pilihan terakhir jika tuntutan mereka tidak diindahkan.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *