Jakarta, 20 November 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November setiap tahunnya, Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menegaskan komitmen untuk memperjuangkan hak-hak anak Indonesia, khususnya hak atas pendidikan yang layak dan berkualitas sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Pendidikan merupakan hak fundamental setiap anak yang dijamin oleh konstitusi dan konvensi internasional. Namun, realitas menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal, yang belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Kesenjangan fasilitas, keterbatasan tenaga pendidik, dan minimnya sarana pembelajaran menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.
Sebagai bentuk kepedulian konkret, Ketua PP PMKRI periode 2024-2026, Susana Florika Marianti Kandaimu, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Lembah Baliem, Papua. Dalam kunjungan tersebut, Ketua PP PMKRI tersebut membagikan alat peraga belajar baca tulis kepada anak-anak Papua di wilayah tersebut. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen PMKRI untuk berkontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.
“Kami melihat sendiri semangat anak-anak di Lembah Baliem untuk belajar. Namun, keterbatasan alat peraga dan media pembelajaran menjadi hambatan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif,” ujar Susan.
Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk membangun dialog dengan masyarakat lokal, tenaga pendidik, dan pemerintah daerah terkait upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan di Papua.
PP PMKRI meyakini bahwa Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud jika generasi anak-anak saat ini mendapatkan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata di seluruh pelosok tanah air. Investasi pada pendidikan anak adalah investasi pada masa depan bangsa.
Oleh karena itu, PP PMKRI mengajak seluruh stakeholder—pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat—untuk bersama-sama:
- Meningkatkan alokasi dan efektivitas anggaran pendidikan, khususnya untuk daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal)
- Memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia
- Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik sebagai ujung tombak pendidikan
- Mengembangkan kurikulum yang kontekstual dengan kebutuhan lokal tanpa mengesampingkan standar nasional
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan peningkatan mutu pendidikan
Di Hari Anak Sedunia ini, PP PMKRI menegaskan kembali bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak boleh ada lagi anak-anak yang tertinggal karena keterbatasan akses dan fasilitas pendidikan. Mari bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan haknya untuk tumbuh, berkembang, dan belajar secara optimal.
