Makassar, 29 Oktober 2025 Pergantian pucuk pimpinan di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) menjadi sorotan publik, tak terkecuali kalangan akademisi. Dr. Sakka Pati, seorang akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), menyampaikan pandangannya terkait harapan terhadap Kapolda Sulsel yang baru, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro.
Dalam analisisnya, Dr. Sakka Pati menekankan bahwa kehadiran Irjen Pol Djuhandhani bukan sekadar pergantian administratif, melainkan momentum penting untuk pembaruan di tubuh Polda Sulsel. “Kita berharap Kapolda baru ini dapat membawa angin segar dalam gaya kepemimpinan, lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat yang humanis,” ujarnya.
Sakka Pati juga menyoroti berbagai tantangan kompleks yang dihadapi Polda Sulsel saat ini, mulai dari kejahatan digital yang semakin canggih, potensi konflik sosial yang memerlukan pendekatan persuasif, hingga dinamika kamtibmas yang terus berkembang. “Kapolda baru harus mampu menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan ini, serta memperkuat kehadiran Polri di tengah masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Sakka Pati menekankan bahwa kerja kepolisian di Sulawesi Selatan tidak bisa dilepaskan dari konteks pembangunan dan kesejahteraan. Menurutnya, banyak isu sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas remaja, hingga konflik agraria membutuhkan pendekatan lintas disiplin.
“Dalam situasi seperti ini, peran Polda bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan masyarakat memiliki rasa percaya terhadap negara melalui aparat kepolisian. Kita berharap Kapolda mampu membawa napas baru dalam kepemimpinan Polda Sulsel: menegakkan hukum tanpa pandang bulu, memperkuat integritas internal, serta memastikan bahwa setiap langkah Polri berakar pada prinsip keadilan dan kemanusiaan,” tegasnya.
Sakka Pati juga menyoroti pentingnya semangat “Polri Presisi dan Partisipatif” yang harus terus diperkuat. Menurutnya, penegakan hukum harus berjalan seiring dengan upaya pencegahan, edukasi, dan kolaborasi lintas sektor bersama pemerintah daerah, akademisi, tokoh agama, dan media.
“Pada akhirnya, kehadiran Kapolda baru ini menjadi simbol harapan: bahwa Sulawesi Selatan akan semakin aman, tertib, dan masyarakat memiliki kepercayaan bahwa hukum dapat ditegakkan dengan hati nurani. Sebab sejatinya, keamanan bukan hanya hasil dari kekuatan aparat, tetapi buah dari kepercayaan dan keterlibatan masyarakat yang dipimpin ,” pungkas Dr. Sakka Pati.
















