Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Berita

Suara Makassar Menggema di KUPI,Prof Fatmawati Didaulat Membacakan Ikrar

5
×

Suara Makassar Menggema di KUPI,Prof Fatmawati Didaulat Membacakan Ikrar

Sebarkan artikel ini

Makassar — Suara Makassar menggema kuat dalam pelaksanaan Halaqah Kubra Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang berlangsung di Yogyakarta pada 12–14 Desember 2025.

Forum nasional yang dihadiri sekitar 300 ulama perempuan dari berbagai daerah di Indonesia ini menjadi momentum penting konsolidasi gerakan keulamaan perempuan menuju KUPI III tahun 2027.

Example 500x700

Momen istimewa terjadi ketika Prof. Dr. Fatmawati Hilal, S.Ag., M.Ag., wakil Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) sebagai jaringan RAHIMA Jakarta dari Makassar, didaulat membacakan Ikrar Bangsri Jepara. Dengan suara lantang, tenang, dan penuh khidmat, ikrar tersebut dikumandangkan sebagai pernyataan komitmen ulama perempuan Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberpihakan pada kelompok rentan.

Halaqah Kubra merupakan bagian dari rangkaian pra-kongres KUPI dalam kerangka perencanaan strategis KUPI 3. Forum ini menjadi ruang belajar bersama untuk memperdalam pembacaan atas realitas sosial, politik, dan keagamaan mutakhir, sekaligus meneguhkan fondasi teologis dan praksis gerakan agar tetap relevan, kontekstual, dan berpihak pada kepentingan umat dan bangsa.

Kehadiran delegasi Makassar dalam forum ini memperkuat representasi wilayah Timur Indonesia. Sejumlah ulama perempuan asal Makassar hadir mewakili berbagai jaringan KUPI, di antaranya 3 wakil RAHIMA Makassar, Prof. Fatmawati Hilal bersama Prof. Hj. Nurlaelah Abbas dan Nyai Nurliah Sultan, S.Ag., M.Pd. dari RAHIMA Makassar, dan 3 orang wakil Gusdurian Makassar, Prof. Nurhidayah, S.Kep., Ns., Megawati, M.Pd. dan Syarifah Ainun Jamilah, S.Ag. yang juga dari Komunitas Cadar Garis Lucu Makassar.

Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta terlibat dalam diskusi dan sharing lintas jaringan untuk menggali berbagai persoalan strategis yang akan menjadi bahan utama pembahasan pada KUPI III tahun 2027. Halaqah Kubra juga membuka ruang dialog publik sebagai upaya mengajak masyarakat menyampaikan suara, harapan, dan kritik konstruktif demi penguatan gerakan ulama perempuan Indonesia ke depan.

Sebelum mengikuti Halaqah Kubra, Jaringan RAHIMA Makassar telah lebih dahulu mengikuti rangkaian kegiatan pada 10–11 Desember 2025, diawali dengan Seminar Nasional Pencegahan Perkawinan Anak di Indonesia yang dilanjutkan dengan Lokakarya Perumusan Peta Jalan Pembumian Fatwa KUPI tentang Pencegahan Perkawinan Anak. Rangkaian ini menegaskan peran aktif RAHIMA Makassar dalam mengawal isu-isu kemanusiaan melalui gerakan keulamaan perempuan yang berkelanjutan.

Irfan Suba Raya

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *