MAKASSAR – Dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XVI Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel), yang berlangsung pada 19 November 2025 di Hotel Santika Makassar, Ketua Umum KONI Sulsel periode sebelumnya, Yasir Machmud, menyampaikan refleksi mendalam mengenai masa kepemimpinannya selama empat tahun terakhir. Sorotan utama dalam sambutannya adalah tantangan berat terkait keterbatasan anggaran yang dihadapi KONI Sulsel.
Yasir Machmud, yang dikenal atas dedikasinya dalam memajukan olahraga di Sulawesi Selatan, tidak menyembunyikan kesulitan yang dialaminya selama menjabat. “Selama 4 tahun ini, kami dihadapkan pada keterbatasan dukungan anggaran dari pemerintah. Ini menjadi tantangan terbesar kami,” ujarnya dengan nada prihatin.
Ia bahkan mengungkapkan langkah ekstrem yang terpaksa diambil untuk memastikan keberlangsungan program olahraga di daerah. “Kami terpaksa mengadaikan sertifikat rumah untuk menutupi kekurangan anggaran dalam membiayai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sinjai-Bulukumba yang lalu,” ungkapnya, menggambarkan betapa seriusnya masalah finansial yang dihadapi KONI Sulsel.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Ketua Bidang Hukum KONI Pusat, Dr. Widodo Sigit Pudjianto, SH, MH. Dalam wawancaranya, Dr. Widodo menyatakan keprihatinannya atas situasi yang dialami KONI Sulsel, terutama mengenai utang yang mencapai ratusan juta akibat anggaran yang di-NOL-kan oleh Pemerintah Provinsi.
“Seharusnya Gubernur menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang urusan wajib Kepala Daerah. Salah satu urusan wajib itu adalah membiayai pelayanan dasar, yang mana olahraga termasuk di dalamnya,” tegas Dr. Widodo. Ia menambahkan bahwa KONI seharusnya mendapatkan dukungan anggaran yang memadai, sesuai dengan amanat undang-undang.
Musorprov XVI KONI Sulsel sendiri telah menghasilkan Darmawangsyah Muin sebagai Ketua Umum KONI Sulsel periode 2025-2029. Diharapkan, kepemimpinan baru ini dapat membawa perubahan signifikan dalam pembinaan prestasi olahraga di Sulawesi Selatan, serta mampu mengatasi masalah anggaran yang selama ini menghantui KONI Sulsel.
Yasir Machmud berharap agar kepengurusan KONI Sulsel yang baru dapat terus berjuang untuk mendapatkan dukungan anggaran yang lebih baik dari pemerintah provinsi, sehingga prestasi olahraga di Sulawesi Selatan dapat terus meningkat dan mengharumkan nama daerah.
















