JAKARTA,- Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menerima kunjungan pengurus Komisi Luar Negeri (KLN) MUI Provinsi DKI Jakarta di Kantor MUI Pusat pada hari Selasa, 14 Oktober 2025. Pertemuan ini dipimpin oleh Ketua Bidang HLNKI Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim dan membahas upaya memperkuat koordinasi serta sinergi program kerja di bidang diplomasi Islam dan isu-isu global.
Dalam arahannya, Prof. Sudarnoto menegaskan bahwa MUI memiliki peran strategis dalam diplomasi non-negara (second track diplomacy). Ia menyampaikan bahwa HLNKI tengah menyiapkan standarisasi pelatihan diplomasi untuk para ulama, sekaligus mendorong terbentuknya perwakilan MUI di luar negeri. “Program HLNKI adalah latihan diplomasi. Kita ingin memperkuat kapasitas ulama dalam berdiplomasi dan menjalin jejaring global,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes Bunyan Saptomo selaku Ketua Komisi HLNKI MUI Pusat menyoroti peran MUI dalam menyuarakan aspirasi umat Islam di ranah internasional, termasuk isu Palestina. Ia menjelaskan bahwa dua peran utama MUI, yakni Khadimul Ummah (pelayan umat) dan Sodiqul Hukummah (sahabat pemerintah), menjadi landasan bagi MUI dalam mendukung kebijakan luar negeri yang berpihak pada kemaslahatan umat.
Dari pihak MUI DKI Jakarta, Dr. Muhammad Idris selaku Ketua Bidang KLN MUI DKI menjelaskan dua poin utama kunjungan ini, yaitu untuk mempererat silaturahmi dan menyelaraskan arah program kerja dengan pusat. KLN MUI DKI juga berencana menyelenggarakan seminar bertajuk “Diplomasi Ulama di DKI Jakarta dan Global” pada 5 November 2025.
Dalam kesempatan yang sama, pengurus HLNKI Pusat Yanuardi Syukur menyampaikan sejumlah gagasan, di antaranya Narasi Ulama Jakarta dan Diplomasi Internasional, Peran Ulama Kota Global di Jakarta, serta Upaya Mengakhiri Perang di Gaza dan Stabilisasi Timur Tengah. Ia juga mengusulkan pembentukan Forum Ulama Kota Global yang berperan membangun Gaza sebagai kota peradaban global pasca-rekonstruksi. “Gagasan ini menarik jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Inggris sebagai bentuk diplomasi kultural MUI,” tambahnya.
Pertemuan ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat diplomasi Islam, memperluas jejaring internasional, dan mewujudkan gagasan “MUI Go Global” sebagai kontribusi ulama Indonesia bagi dunia.
Pertemuan ini dihadiri oleh pengurus HLNKI MUI Pusat, yakni Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, Bunyan Saptomo, Yanuardi Syukur, M. Abdullah Darraz, Abdul Jabar, dan Ihsan Nahromi.
Sementara dari KLN MUI DKI Jakarta dihadiri oleh Muhammad Idris, Ade Kurniawan, M. Isa Ghazi, M. Naufal Haq, Wiwin Kurniati, dan Hartono. (Aisyah Az-zahra, Firda Fatikha, Yanuardi Syukur)
















