MAKASSAR – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencatat prestasi membanggakan melalui pengembangan sirup inovatif beads berbahan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera).
Produk ini menjadi terobosan alami yang ditujukan untuk membantu mengatasi masalah stunting pada anak, yang hingga kini masih menjadi tantangan kesehatan nasional.
Inovasi tersebut memanfaatkan teknologi floating beads, yaitu sistem penghantaran zat aktif yang dirancang untuk menjaga stabilitas ekstrak daun kelor serta meningkatkan daya serapnya di dalam tubuh.
Dengan metode ini, kandungan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, dan vitamin dari daun kelor dapat diserap secara optimal.
Ketua tim, Besse Asniar, menjelaskan bahwa riset ini dilatarbelakangi oleh semangat mahasiswa Farmasi Unhas untuk menghadirkan inovasi berbasis riset farmasi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami berupaya menghadirkan solusi ilmiah berbasis potensi alam lokal yang dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting di Indonesia,”
tutur Besse.
Tim peneliti juga terdiri atas Nurkhalisa SK, Andi Ersa Aulia Eldin, dan Nur Shadrina Istiqomah, yang berkolaborasi sejak tahap ekstraksi bahan aktif, formulasi beads, hingga uji stabilitas dan mutu produk di laboratorium Fakultas Farmasi Unhas.
Riset ini mendapat bimbingan dan dukungan penuh dari dosen pendamping yang memberikan arahan mulai dari tahap perancangan formulasi hingga analisis hasil uji.
Menurut beliau, inovasi ini merupakan langkah nyata dalam penerapan ilmu farmasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan potensi sumber daya alam lokal.
Kehadiran Sirup Inovatif Beads Daun Kelor ini tidak hanya menjadi hasil riset akademik, tetapi juga wujud nyata kontribusi mahasiswa Farmasi Unhas dalam mendukung program nasional Indonesia Bebas Stunting 2045.
Melalui pemanfaatan bioinovasi lokal dan pendekatan ilmiah yang aplikatif, tim ini berharap inovasi mereka dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk gizi fungsional yang berdaya guna dan berdampak luas bagi masyarakat.