Jakarta — Dalam sebuah refleksi penuh makna, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai kunci mewujudkan negara yang damai dan berkeadaban.
Menurutnya, bangsa Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama membutuhkan teladan mulia Rasulullah dalam menjaga persaudaraan, menebar kasih sayang, dan menegakkan keadilan. “Tidak ada damai tanpa cinta, dan tidak ada cinta tanpa kejujuran. Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan bahwa akhlak adalah fondasi peradaban. Jika kita mengikuti jejak beliau, Indonesia akan menjadi negeri yang aman, tenteram, dan penuh rahmat Allah SWT,” ungkap Taruna Ikrar dengan penuh haru.
Ia menegaskan, tugas besar BPOM dalam mengawal keamanan obat dan makanan bukan hanya soal regulasi, tetapi juga ibadah untuk menjaga kesehatan serta keselamatan jutaan rakyat. “Ini adalah amanah. Rasulullah mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Melindungi rakyat dari obat dan makanan yang berbahaya adalah wujud kecil dari cinta kami untuk bangsa,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Taruna Ikrar menekankan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi momentum untuk kembali menata hati dan perbuatan. Hakikat Maulid adalah meneladani akhlak Rasulullah dalam keseharian: kesabaran beliau dalam menghadapi cobaan, kejujuran dalam berdagang, kasih sayang dalam memimpin, serta pengorbanan dalam membela umat.
“Peringatan Maulid Nabi harus menjadi cermin. Apakah kita sudah menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam rumah tangga, pekerjaan, maupun kehidupan berbangsa? Jika setiap pribadi menanamkan akhlak Nabi, maka bangsa ini akan dipenuhi cahaya rahmat Allah SWT,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Maulid Nabi adalah momen syukur atas nikmat terbesar, yakni diutusnya Rasulullah sebagai rahmat bagi semesta alam. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT:
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”
(QS. Al-Anbiya: 107)
Menurut Taruna Ikrar, ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap umat Islam harus menebarkan rahmat, kasih sayang, dan kedamaian di manapun berada.
Di akhir pesannya, Taruna Ikrar berdoa dengan penuh harap:
“Ya Allah, jadikan negeri ini negeri yang Engkau berkahi, negeri yang penduduknya saling menyayangi, negeri yang pemimpinnya jujur dan amanah, serta negeri yang rakyatnya damai mengikuti ajaran Rasul-Mu tercinta. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.”