Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Teknologi

Mengapa Desain Ergonomis Penting dalam Sistem Informasi Berbasis Web?

14
×

Mengapa Desain Ergonomis Penting dalam Sistem Informasi Berbasis Web?

Sebarkan artikel ini

Ketika kenyamanan digital menjadi ilusi

Setiap hari, kita menggunakan sistem informasi berbasis web—mulai dari mengecek hasil lab pada layanan kesehatan, mengakses nilai kuliah, hingga penggunaan LMS lainnya. Namun, tak sedikit dari kita yang merasa frustrasi: teks terlalu kecil, navigasi membingungkan, tombol susah ditemukan. Mata lelah, kepala pusing.
Yang jarang disadari, semua ini adalah akibat dari sistem yang tidak ergonomis.

Example 500x700

Layar digital adalah ruang kerja baru

Sama seperti kursi yang tidak nyaman bisa menyebabkan sakit punggung, desain antarmuka yang buruk bisa memicu kelelahan visual dan stres mental. Ergonomi digital adalah ilmu yang memastikan manusia dapat berinteraksi dengan sistem secara nyaman, efisien, dan aman.

Berdasarkan artikel dengan judul Old web in a new bottle: Thai digital natives’ cyberspace experience in China oleh Lin et al (2025), diketahui pengalaman pengguna dalam sistem digital lintas negara tidak hanya ditentukan oleh antarmuka, tetapi juga oleh norma budaya, regulasi, dan pola kebiasaan digital yang dibentuk sejak lama—sebuah fenomena yang disebut sebagai ‘cyberspace habitus’.”

Sayangnya, banyak sistem digital hari ini dibangun lebih untuk memenuhi kebutuhan data atau manajemen, bukan untuk kenyamanan pengguna. Padahal, bagi petugas administrasi, guru, atau tenaga kesehatan, layar adalah “meja kerja” sehari-hari. Jika desainnya buruk, produktivitas bisa anjlok.

Seperti apa sistem informasi yang ergonomis?

Sistem informasi yang ergonomis memperhatikan setidaknya tiga aspek utama:

  • Ergonomi Visual
    Gunakan kontras warna yang cukup (minimal rasio 4.5:1), ukuran huruf yang terbaca (minimal 14pt untuk teks utama), dan warna yang tidak menyilaukan. Hindari tampilan yang terlalu ramai atau animasi berlebihan.
  • Ergonomi Kognitif
    Sajikan informasi secara bertahap, dengan alur yang logis dan mudah dipahami. Gunakan ikon yang familiar, berikan umpan balik saat pengguna melakukan tindakan, dan hindari istilah teknis yang membingungkan.
  • Aksesibilitas Fungsional
    Pastikan sistem bisa digunakan oleh siapa saja: dari mahasiswa hingga lansia. Gunakan tombol besar, hindari menu tersembunyi, dan sediakan mode gelap untuk kenyamanan mata.

•Uji coba oleh manusia, bukan hanya teknisi
Sebelum sistem diluncurkan, pastikan dilakukan uji coba dengan pengguna nyata. Gunakan alat sederhana seperti survei beban mental (misalnya, NASA-TLX), evaluasi kontras warna, dan simulasi kondisi pencahayaan yang berbeda.

Di Makassar, sebuah tim pengembang sistem pengelolaan sampah digital berbasis web melibatkan petugas kebersihan dalam pengujian antarmuka. Hasilnya: dashboard lebih sederhana, ikon lebih besar, dan sistem lebih cepat digunakan. Ini membuktikan bahwa keterlibatan pengguna adalah kunci sistem yang ergonomis.

Aplikasi berbasis web yang dirancang dengan prinsip aksesibilitas dan pembelajaran terbukti mampu meningkatkan kepercayaan diri pengguna, mengurangi kecemasan, dan mendorong kemandirian—menunjukkan kekuatan desain digital yang ergonomis dalam menjangkau kelompok pengguna yang termarjinalkan. Sebuah studi menarik tentang Catch the Bus©️, misalnya, menunjukkan bagaimana pelatihan berbasis game digital mampu membekali penyandang disabilitas intelektual untuk menggunakan transportasi umum secara mandiri dan percaya diri.

Kita butuh sistem yang memanusiakan pengguna

Di tengah gempuran digitalisasi, kita sering lupa: teknologi dibuat bukan hanya untuk berjalan, tapi untuk membantu manusia bekerja lebih baik. Sistem informasi yang baik bukan hanya tentang kecepatan, tapi tentang rasa nyaman, aman, dan efisien.
Sudah saatnya kita membangun sistem yang tidak hanya berfungsi, tapi juga bersahabat bagi penggunanya.
 
Tentang Penulis
Besse Irna Tawaddud, SKM.,M.Kes adalah dosen Polimedia dengan bidang K3 dan Manajemen Lingkungan dengan fokus media dan Industri Kreatif
 
Tulisan ini berdasarkan penelitian dengan judul Design and build a web-based Bulukumba Regency tourism information system from an ergonomic perspective oleh Besse Irna Tawaddud dan Muhammad Akhsan

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *